Kedua anak mantan Presiden Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani dan Prananda Prabowo kemungkinan kecil peluang untuk bisa menjabat sebagai Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP. Pasalnya, seruan Megawati untuk menjadi ketua umum di partai berlambang banteng tersebut masih sangat kuat.
“Megawati belum mau melepas posisi sebagai Ketua Umum PDIP di kongres 2019 ini,” kata pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Syamsuddin Haris di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (20/6).
Menurut Syamsuddin, posisi Megawati di PDI Perjuangan masih sangat kuat. Apalagi pada Pemilu 2019, PDI Perjuangan keluar sebagai pemenang pada pemilihan lesgislatif. Kemenangan PDI Perjuangan pada pesta demokrasi lima tahun sekali ini, selain karena pengaruh Presiden Jokowi, tentu juga tak terlepas ada peran dari anak mantan Presiden Soekarno tersebut yang rajin berkonsolidasi.
“Sehingga ini semakin membuat Megawati identik dengan PDIP. Peran dia di Pemilu 1999 menang, 2014 menang, sekarang menang lagi. Megawati dianggap berjasa bagi PDIP. Pengaruh itu pun membuat Megawati begitu power full di PDIP,” ucapnya.
Karena pengaruhnya tersebut, kata Syamsuddin, sampai-sampai tak ada faksi yang cukup kuat untuk mendongkel Megawati sebagai ketua umum. Syamsuddin mencontohkan beberapa faksi yang pernah ada di tubuh PDI Perjuangan. Tapi kekuatannya kecil sehingga tak banyak berpengaruh terhadap posisi Megawati.
"Faksi mah ada tapi tidak begitu kuat. Sebab faksi-faksi yang kuat itu sudah terpental, dulu ada Eros Djarot ada Kwik Kian Gie, tapi sekarang sudah tidak ada lagi," katanya.
Menurut kader PDI Perjuangan, Maruarar Sirait, Megawati masih sangat diinginkan akar rumput PDI Perjuangan untuk kembali memimpin partai. Dengan begitu, tak ada nama lain yang akan mengganti posisi Megawati sebagai ketua umum.
"Aspirasi yang kami datangkan dari berbagai level struktural partai, menginginkan Mega lagi. Saya juga merasa Mega berkeyakinan akan memimpin kami 5 tahun ke depan," kata Maruarar Sirait.
Menteri Dalam Negeri yang juga kader PDI Perjuangan, Tjahjo Kumolo pun mengatakan hal yang sama. Menurut Tjahjo, posisi Megawati masih sulit digantikan. Hal itu terlihat dari sikap hampir seluruh ketua DPD PDI Perjuangan seluruh Indonesia yang masih menginginkan Megawati kembali jadi ketua umum.
"Teman-teman ketua DPD se-Indonesia sudah meminta, karena apapun partai menang di bawah kepemimpinan Ibu Mega," kata Tjahjo.