close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay. Foto: dpr.go.id/Dok/Man
icon caption
Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay. Foto: dpr.go.id/Dok/Man
Politik
Senin, 24 Oktober 2022 15:31

PAN kritik Kemenkes dan BPOM kurang bersinergi atasi gagal ginjal akut

Kemenkes harus segera mencari obat gagal ginjal akut ini. Obat tersebut harus segera diberikan kepada para pasien yang terpapar.
swipe

Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), mendesak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk segera menangani kasus gagal ginjal akut yang secara tiba-tiba muncul di tengah masyarakat. Dari laporan masyarakat, gagal ginjal akut ini sangat meresahkan masyarakat.

Diketahui, berdasarkan data Kemenkes, sejauh ini sudah ada 241 anak yang terpapar. Dan dari sejumlah itu, 131 anak dinyatakan tidak selamat.

"Ini bukan hanya korban sakit. Tetapi ini korban jiwa. Sangat beralasan jika masyarakat resah. Muncul kegelisahan di mana-mana," ujar Ketua Fraksi PAN DPR, Saleh Partaonan Daulay kepada Alinea.id, Senin (24/10).

Fraksi PAN, kata Saleh, juga menilai Kemenkes dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) belum bersinergi dalam penanganan kasus gagal ginjal.

"Masih saling tunggu. Antara kemenkes dan BPOM belum bersinergi. Malah cenderung ada kesan saling menyalahkan," ucapnya.

Untuk itu, Saleh mengatakan, Kemenkes harus segera mencari obat gagal ginjal akut ini. Obat tersebut harus segera diberikan kepada para pasien yang terpapar. "Tidak boleh berlama-lama karena dikhawatirkan korban akan semakin banyak," katanya.

Fraksi PAN juga mendesak BPOM untuk segera mengumumkan hasil pemeriksaannya terhadap kandungan obat yang terdapat di dalam syrup yang diduga sebagai penyebab. Menurut Saleh, BPOM kurang tekun dalam melaksanakan pengawasan dan pengujian.

"Kalau sudah kejadian seperti ini baru sibuk dan terkesan kalang kabut," pungkasnya.

img
Marselinus Gual
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan