Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan (Zulhas), bersama sejumlah elite PAN bertandang ke Istana Negara guna menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Senin (20/7) sore.
Menurut Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi, kedatangan PAN tersebut tidak memiliki makna apapun. PAN hanya melakukan silaturahmi untuk menyambung rasa kekeluargaan setelah pascapelaksanaan kongres ke-5 PAN di Kendari pada Februari 2020.
"Setelah kongres, saat itu sudah ada kesediaan waktu pak Presiden Jokowi untuk berkenan hadir di saat pelantikan pengurus baru DPP PAN 2020-2025. Tetapi karena pandemi Covid 19, pelantikan dalam pertemuan fisik secara masif tidak memungkinkan. Lalu diganti dengan pelantikan sederhana sesuai prosedur kesehatan pencegahan pandemi Covid-19," terang Viva kepada media berdasarkan keterangan tertulisnya, Senin (20/7) malam.
Dalam pertemuan tersebut, pihaknya dan Presiden Jokowi berdiskusi bagaimana meningkatkan pertumbuhan ekonomi di tengah pandemi Covid-19. Selain itu, pembicaran juga menyinggung ihwal solusi kebijakan agar pondasi perekonomian nasional dan UMKM tetap bergerak dan beraktivitas.
Saat ditanya apakah pertemuan tersebut sinyal kalau PAN akan bergabung dengan pemerintah, Viva enggan menjawab secara gamblang. Namun, intinya PAN akan terus bersama pemerintah dalam menggerakkan pembangunan nasional sebagai upaya mencapai cita-cita nasional sesuai termaktub dalam Pembukaan UUD 1945, yaitu menciptakan masyarakat adil makmur, memakmurkan masyarakat Indonesia, dan membangun peradaban Indonesia.
"Negara Indonesia adalah negara gotong-royong. Seluruh partai politik dan eksponen bangsa harus bekerja bersama untuk membangun peradaban. Namun proses check and balances tetap harus ada," tandasnya.
Bukan hanya PAN partai yang menemui Jokowi. Dalam kesempatan yang sama, Partai Gelora juga datang ke Istana Negara, tidak lama setelah PAN datang.
Sama seperti PAN, Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta memaparkan, pertemuan tersebut adalah ajang silaturahmi politik partainya. Bedanya, Anis dan elite Partai Gelora sekaligus ingin memperkenalkan Partai Gelora sebagai partai baru yang telah mendapatkan legalitas dari Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkum HAM).
Ditegaskan Anis, silaturahmi kepada Presiden Jokowi merupakan awalan saja. Setelahnya elite Partai Gelora juga akan melangsungkan silaturahmi kepada sejumlah petinggi partai politik (parpol), tokoh bangsa, dan kepala lembaga negara.
"Sebagai partai yang baru saja disahkan, silaturahmi yang kami lakukan ini adalah satu kewajiban moral bagi kami untuk memperkenalkan diri kepada seluruh pemegang kepentingan. Terutama kepada presiden," kata Anis.