Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) membantah telah memberikan dukungan terhadap mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Dukungan itu diketahui atas viralnya tajuk 'Uskup Se-Jabodetabek Dukung Anies Presiden’.
Sekretaris Jenderal KAJ, Rm. V. Adi Prasojo mengatakan, gereja Katolik tetap menjaga netralitas politik dan proses dalam menyongsong pemilihan presiden pada 2024. Proses politik diharapkan dapat menjunjung tinggi etika dan prinsip untuk kebaikan bersama atau bonum commune.
“Terkait beredarnya potongan video berjudul 'Uskup Se-Jabodetabek Dukung Anies Presiden’. Kami tegaskan bahwa hal tersebut tidak benar,” kata Adi dalam keterangannya, Jumat (21/10).
Menurutnya, gereja Katolik masih terus menjaga komitmen dalam berkomunikasi dan membangun kebersamaan. Tentunya hal itu untuk membangun bangsa dan seluruh komponen dengan berbagai latar belakang.
“Kami mengajak seluruh pihak untuk terus menjaga kondusifitas kehidupan publik,” ujarnya.
Kendati akhir September, keuskupan telah menerima kunjungan dari Anies Baswedan di gereja katedral. Kunjungannya diterima langsung oleh Uskup KAJ, Kardinal Ignatius Suharyo.
Anies menyampaikan, kedatangannya untuk berpamitan dengan keuskupan sebagai gubernur kepada pimpinan umat Katolik di Jakarta itu. Mengingat saat itu, masa tugasnya akan berakhir.
Kardinal Ignatius menyatakan, pertemuan tersebut juga tidak membahas persoalan politik praktis yang tengah memanas akhir-akhir ini. Apalagi, bukan pertama kali pertemuan dengan tokoh politik dengan Ketua Konferensi Waligereja Indonesia itu.
"Selaras dengan prinsip bahwa gereja Katolik tidak berpolitik praktis,” ucapnya.