Koalisi Partai Gerindra-Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) membentuk tim ahli untuk mengkaji sistem pemerintahan 2024. Padahal, hingga kini keduanya belum menetapkan pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).
Ketua Umum DPP PKB, Muhaimin Iskandar, menyampaikan, pembentukan tim tersebut menunjukkan koalisi masih solid. Selain itu, upaya lanjutan usai membentuk sekretariat bersama (sekber).
"Perkembangan koalisi berjalan terus. Akan membuat tim ahli untuk mengkaji berbagai desain politik dan pemerintahan 2024," ujar Cak Imin, sapaannya, di Jakarta, Senin (30/1).
Dirinya menambahkan, koalisi membuka seluas-luasnya masukan, saran, dan kritik dari semua pihak dalam merumuskan pemerintahan ke depan. Pun mengajak partai politik (parpol) lain untuk bergabung.
Cak Imin mengklaim, PKB dan Gerindra hingga kini masih terus membangun komunikasi dengan parpol lain. Namun, ungkapnya, belum ada penambahan anggota koalisi.
"Sampai hari ini belum [ada yang bergabung]. Tapi, pembicaraan secara tertutup terus kita lakukan," katanya.
PKB menggandeng Partai Gerindra untuk menghadapi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Meski telah berkoalisi sejak Agustus 2022, tetapi kedua parpol belum sepakat tentang capres-cawapres.
Cak Imin direkomendasikan PKB, termasuk Forum Ijtima Ulama Nusantara, untuk maju sebagai capres. Demikian pula Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, dijagokan partainya sebagai capres.
Meski tak secara langsung menyinggung siapa yang menjadi capres, Prabowo menegaskan, peresmian Sekber Gerindra-PKB merupakan bukti kerja sama kedua partai solid dalam menghadapi Pemilu 2024.
"Hari ini, bukti kerja sama kita solid, optimisme kita tinggi. Kita akan maju ke rakyat membela kepentingan rakyat. Ini awalan yang jelas ada PKB, partai agamis yang kebangsaan," tuturnya dalam sambutannya saat peresmian Sekber Gerindra-PKB di Jalan Mangunsarkoro, Jakarta, pada Senin (23/1) lalu.