Partai Demokrat diharapkan tidak terjebak dalam politik dinasti dengan memilih ketua umum di lingkaran Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Partai berlogo segitiga mercy itu akan menggelar Kongres V yang berlangsung di Jakarta, 14-16 Maret, dengan agenda pemilihan ketua umum.
"Dalam suatu organisasi yang demokratis, 'pengultusan' itu tidak baik, sentralistik, ada tokoh sentral. Biarkan natural berjalan secara demokratis," kata pengamat politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH) Dr Emrus Sihombing di Jakarta, Kamis (13/2).
Saat ini, sanjut Emrus, santer kabar dua putra SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) atau Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), akan menggantikan SBY.
Namun, Direktur Eksekutif Emrus Corner ini menilai AHY masih belum cukup siap dalam perpolitikan dan termasuk baru di Partai Demokrat.
"Kemarin kan sempat maju juga di Pilgub DKI. Saya melihat Mas AHY ini belum begitu mengakar, baik di partai maupun di masyarakat. Perlu lebih dikuatkan," katanya.
Sementara Ibas, sambung Emrus, secara pengalaman di parpol memang lebih dibandingkan kakaknya tersebut, tetapi harus dipastikan memiliki "leadership and managerial skill" yang mumpuni.
Menurut Emrus, yang terpenting keterpilihan ketua umum pada kongres Partai Demokrat mendatang benar-benar muncul dari aspirasi kader atau hasil representasi demokrasi substansial.
"Jika memang secara natural, salah satu putra Pak SBY dipilih secara demokratis dari pemegang hak suara mutlak, ya, tidak masalah," urainya.
Dia lantas menyarankan agar menonjolkan tokoh-tokoh baru untuk memimpin demokrat. Pasalnya peran figur baru sangat sentral untuk mendongkrak elektabilitas, sekaligus menunjukkan bahwa Partai Demokrat adalah partai modern yang tidak terjebak politik dinasti.
"Figur baru ini bisa dari internal, pasti ada lah. Pilih yang kader militan, idealis, dan berintegritas. Bisa juga Demokrat jaring tokoh luar untuk bergabung, seperti Gatot Nurmantyo," pungkasnya.
DPP Partai Demokrat rencananya akan menggelar konferensi pers hari ini, Jumat (13/3), menyambut Kongres ke V Partai Demokrat yang akan disampaikan oleh Sekjen Partai Demokrat Hinca Pandjaitan. (Ant)