Komisi Pemilihan Umum Jawa Timur (KPU Jatim) mencatat rata-rata tingkat partisipasi masyarakat (parmas) pada Pilkada Serentak 2020 mencapai 70,58%. Persentase tersebut berdasarkan data Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Perlindungan Masyarakat (Bakesbangpol) pada 19 kabupaten/kota di Jawa Timur.
“Sebelumnya pada tahun 2015 tingkat parmas di 19 Kabupaten/ Kota ini sebesar 63,95%, dan untuk tahun ini sebesar 70,58%,” kata Divisi Sosdiklih dan Parmas KPU Jatim, Gogot Cahyo Baskoro dalam keterangannya, Sabtu (11/12).
Gogot kemudian merinci lima kabupaten/kota di Jatim yang melampaui target nasional sebesar 77,5%, yaitu Kota Blitar 79,20%, Gresik 78,5%, Mojokerto 78,00%, Lamongan 77,90%, dan Tuban 77,60%.
Pun di 16 kabupaten/kota lainnya mengalami peningkatan partisipasi masyarakat dibanding 2015, di antaranya Pacitan sebesar 66,66% (sebelumnya 2015 59,98%), Ponorogo 74.67% (sebelumnya 74,18%), Ngawi 77,36% (sebelumnya 74,40%), Sidoarjo 71,70% (sebelumnya 55,90%), Kediri 65,23% (sebelumnya 60,59%), Blitar 66,00% (sebelumnya 56,84%), Jember 58,50% (sebelumnya 52,19%), Banyuwangi 64,00% (sebelumnya 59,47%), Situbondo 77,00% (sebelumnya 75,20%), Sumenep Madura 74,00% (sebelumnya 65,87%).
"Pada tahun 2020 ini mengalami peningkatan parmas bila dibandingkan dengan tingkat parmas tahun 2015,” lanjutnya.
Namun demikian, ada pula parmas yang mengalami penurunan dibanding 2015, yakni Trenggalek sebesar 67,82% menjadi 67,59% atau mengalami penurunan sebesar 0,23%, Malang dari 58,39% menjadi 58,00% atau mengalami penurunan sebesar 0,39%, dan Kota Pasuruan dari 79,61% menjadi 76,50% atau mengalami penurunan sebesar 3,11%.
“Data tingkat parmas ini prinsipnya masih sementara berdasarkan data dari Bakesbangpol kabupaten/kota masing-masing. Sedangkan data resmi masih menunggu dari rekapitulasi di tingkat kecamatan dan kabupaten/kota,” ujarnya.
Pihaknya mengapresiasi seluruh pihak yang turut menyukseskan pilkada, baik KPU kabupaten, pemerintah daerah, Polri, TNI, Bakesbangpol, Satgas Covid-19 dan para stakeholder lainnya.