Politisi partai Golkar menyambut baik penempatan Jokowi sebagai salah satu tokoh muslim berpengaruh di dunia. Dari 500 tokoh berpengaruh, Jokowi berada pada posisi 16.
Daftar 500 'Muslim Dunia Paling Berpengaruh 2019' diterbitkan oleh The Royal Islamic Strategic Studies Centre (RISSC), institusi riset independen yang terafiliasi dengan Institut Aal Al Bayt Kerajaan untuk Pemikiran Islam, yang berkantor di Amman, Yordania.
Ketua DPP Partai Golkar Tubagus Ace Hasan Syadzily menjelaskan lembaga yang mengeluarkan data itu pun bukan berasal institusi sembarangan.
"Ini pengakuan dunia Islam kepada Pak Jokowi yang menempatkan Pak Jokowi sebagai tokoh muslim berpengaruh di posisi 16 merupakan kebanggaan kami," jelasnya di Rumah Cemara, Jakarta Pusat, Jumat (19/10).
Menurutnya, hal itu merupakan pengakuan dunia muslim terhadap sepak terjang Jokowi yang memiliki komitmen kuat terhadap upaya mewujudkan kesejahteraan rakyat di negara muslim terbesar di dunia, yaitu Indonesia.
"Pak Jokowi bukanlah ahli agama atau ulama tapi perjuangannya untuk mengatasi ketertinggalan ekonomi di Indonesia yang mayoritas penduduknya muslim. Hal itu menunjukan kontribusinya terhadap kemajuan Islam tanpa terjebak ke dalam identitas simbolik," pungkasnya.
Sekjen PSI Raja Juli Antoni pun menyambut baik masuknya nama Presiden Jokowi dalam daftar 500 Muslim Dunia Paling Berpengaruh 2019.
“Penghargaan ini dengan tegas membantah persepsi sebagian pihak yang menyatakan Jokowi dan pemerintahannya anti-Islam. Jika Pak Jokowi anti-Islam, mustahil dia masuk daftar The Muslim 500,” katanya.
Wakil Sekretaris TKN Jokowi-Maruf itu pun menyatakan, di sisi lain, penghargaan tersebut merupakan pengakuan dunia untuk kepemimpinan Jokowi di Indonesia.
"Beliau diakui mampu memimpin sebuah negara berpenduduk muslim terbanyak di dunia," ujarnya.
Selain Jokowi, warga negara Indonesia yang juga masuk dalam Daftar 500 Muslim Dunia Paling Berpengaruh 2019 adalah Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj (urutan ke-20) dan ulama karismatis Habib Luthfi Yahya (urutan ke-37).