close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Politisi Golkar yang juga mantan Ketua Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) La Nyalla Mattalitti mengunjungi kediaman Cawapres Ma'ruf Amin di Rumah Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (11/12). / (Foto: Robi Ardianto/Alinea.id)
icon caption
Politisi Golkar yang juga mantan Ketua Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) La Nyalla Mattalitti mengunjungi kediaman Cawapres Ma'ruf Amin di Rumah Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (11/12). / (Foto: Robi Ardianto/Alinea.id)
Politik
Selasa, 11 Desember 2018 17:35

La Nyalla ungkap strategi jahat hancurkan Jokowi pada Pemilu 2014

La Nyalla Mattaliti sebagai mantan pendukung Prabowo Subianto, mengungkapkan lima pernyataan setelah dirinya berbalik mendukung Jokowi.
swipe

La Nyalla Mattaliti sebagai mantan pendukung Prabowo Subianto, mengungkapkan lima pernyataan setelah dirinya berbalik mendukung Jokowi.

Dia menguraikan sejumlah pernyataan terkait strategi jahat yang dilakukan dirinya pada Pemilu 2014 silam. Sebagai tim sukses pasangan lawan, dia melakukan berbagai fitnah kepada Capres Joko Widodo yang saat itu berpasangan dengan Jusuf Kalla.

Fitnah yang dilontarkan mulai dari Jokowi sebagai anggota Partai Komunis Indonesia (PKI), keturunan China, bukan muslim, hingga turut menyebarkan Tabloid Obor Rakyat.

Mantan politisi Golkar yang juga mantan Ketua Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) La Nyalla Mattalitti mengunjungi kediaman Cawapres Ma'ruf Amin di Rumah Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (11/12). 

Setelah melakukan pertemuan dengan Ma'ruf Amin, ada lima pernyataan menarik yang dilontarkan La Nyalla kepada wartawan. 

1. Mengaku fitnah Jokowi PKI

Dia mengaku pernah menyebarkan fitnah bahwa Capres Joko Widodo adalah anggota PKI. La Nyalla juga menyebut Jokowi sebagai keturunan China. Bahkan, dia mengaku dialah yang ikut menyebarkan tabloid Obor Rakyat di Jawa Timur dan Madura. 

"Saya yang sebarkan Obor Rakyat di Jawa Timur, Madura. Akhirnya saya datang ke beliau (Jokowi) dan sampaikan saya mau minta maaf tiga kali. Alhamdullilah dimaafkan," katanya.  

Upaya menebebus dosa yang dilakukannya yaitu dengan berkeliling untuk meluruskan bahwa pak Jokowi bukan PKI. Selain itu, dia juga mempunyai organisasi relawan yaitu 'Rumah Rakyat Jokowi'.

2. Tantang Prabowo jadi imam salat

Saat 2014 lalu, La Nyalla mendukung pencalonan Prabowo Subianto. Menurutnya, seluruh kesalahan Prabowo saat itu sengaja dia tutup-tutupi. 

"Saya tahu Prabowo. Kalau soal Islam, lebih hebat Pak Jokowi, berani mimpin salat. Pak Prabowo berani mimpin salat? Enggak berani. Ayo kita uji keislamannya Pak Prabowo," tantangnya. 

3. Potong leher

La Nyalla mengatakan di Pulau Madura saat Pemilu 2014 merupakan basis pemilih Prabowo. Hal tersebut karena, saat itu masyarakat Madura mengira Jokowi adalah PKI. 

"Orang Madura itu paling sensitif, paling tidak bisa dibilang bukan agama Islam," katanya.  

Dia pun berkeyakinan Pemilu 2019 bisa dimenangkan oleh Jokowi. "Saya kan sudah ngomong potong leher saya kalau Prabowo bisa menang di Madura," katanya. 

4. Janjikan kemenangan 70% 

La Nyalla menjanjikan akan berusaha memenangkan pasangan calon Jokowi-Ma'ruf Amin. 

"Kalau dulu (Pemilu 2014) menangnya hanya 800.000, kalau sekarang lebih jauh lagi. Target saya, Pak Jokowi harus menang di atas 70%," katanya. 

5. Diberi sorban dan bola

Saat menjenguk Ma'ruf Amin, mantan Ketua Umum PSSI La Nyalla diberikan sorban dan bola. Menurutnya, Ma'ruf juga konsen dengan sepak bola. 

"Tadi kebetulan dikasih juga sorban. Alhamdulillah, dikasih bola sama beliau," katanya.

img
Robi Ardianto
Reporter
img
Sukirno
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan