Direktur Eksekutif Political and Public Policy Studie, Jerry Massie, menyebut kunjungan Prabowo Subianto ke kediaman Megawati Soekarnoputri merupakan upaya Partai Gerindra melobi PDI Perjuangan untuk mendapatkan posisi Ketua MPR.
"Pertemuan ini merupakan jilid kedua usai rekonsiliasi. Bisa saja Gerindra melobi PDIP untuk kursi MPR. Atau ada komunikasi politik yang tak akan diumbar ke publik," kata Jerry di Jakarta, Rabu, (24/7).
Jerry menilai, pertemuan Prabowo dan Megawati layak ditunggu. Keduanya yang tidak memiliki konflik itu malah sempat berpasangan pada Pilpres 2009 silam. Pertemuan antara kedua tokoh nasional tersebut menunjukkan Gerindra akan benar-benar merapat ke koalisi pemerintah Jokowi-Ma’ruf.
"Jadi, sudah kuat isyarat Gerindra bakal merapat ke kubu koalisi Jokowi-Ma'ruf," ucap Jerry.
Menurut Jerry, upaya Prabowo Subianto yang mendatangi Megawati Soekarnoputri merupakan langkah tepat untuk masuk ke dalam koalisi pemerintahan Jokowi. Terlebih kendali parlemen ada di tangan Megawati karena PDI Perjuangan keluar sebagai pemenang Pemilu 2019.
“Paling tidak ada komunikasi politik untuk afiliasi yang akan dibicarakan dalam pertemuan nanti. Memang kunci untuk koalisi Jokowi kendalinya ada di tangan Megawati sang penguasa parlemen dengan meraih 128 kursi. Saya nilai langkah yang smart. Bisa jadi ini untuk long term goal (sasaran jangka panjang) dari partai Gerindra," tutur Jerry.
Selain itu, Jerry menambahkan, dirinya melihat pertemuan Prabowo dan Megawati itu untuk memperkuat dukungan pada 2024 nanti. “Untuk the next Presiden Jokowi, karena politik itu kan dinamis, elastis dan fleksibel sulit untuk ditebak,” ucap Jerry.
Sementara anggota Badan Komunikasi Partai Gerindra, Andre Rosiade, menyebutkan pertemuan Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri merupakan silaturahmi kebangsaan. "Ini merupakan silaturahmi kebangsaan, yang dilakukan dua tokoh bangsa," ucap Andre.
Menurut Andre, pertemuan antara Prabowo dan Megawati tidak membahas keinginan Gerindra untuk menduduki posisi ketua MPR karena perolehan suara Gerindra dalam Pemilu Legislatif 2019 berada di urutan kedua.
"Tidak membahas soal itu (posisi ketua MPR). Ini hanya silaturahmi kebangsaan," kata Andre.
Namun demikian, Andre berharap pertemuan tidak hanya mempertemukan Prabowo dan Megawati, tapi juga Presiden Jokowi. Ia berharap pertemuan itu dapat menurunkan polarisasi di masyarakat.
"Harapannya kalau pertemuan itu terwujud, Indonesia semakin guyub, polarisasi semakin menurun, dan juga kebersamaan kita sebagai anak bangsa dan NKRI," kata Andre.
Andre mengatakan, terkait sikap politik Partai Gerindra, Rapat Dewan Pembina Gerindra pada pekan lalu memberikan kewenangan seluas-luasnya kepada Prabowo untuk memutuskan sikap politik partai sesuai Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) partai.
Karena itu, menurut dia, semua tergantung pada Prabowo untuk memutuskan dan mengumumkan langkah Partai Gerindra ke depan. Semua kader partai, kata Andre, akan mendukung keputusan Prabowo.
"Semua tergantung keputusan Pak Prabowo, apapun keputusan Partai Gerindra, semua kader akan tegak lurus bersama Pak Prabowo dan mendukung," kata Andre. (Ant)