close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi tiga capres Pilpres 2024. Alinea.id/Firgie Saputra
icon caption
Ilustrasi tiga capres Pilpres 2024. Alinea.id/Firgie Saputra
Politik
Selasa, 24 Januari 2023 18:15

LSI: Ada dua arus besar yang bertarung di Pilpres 2024

NasDem diprediksi bermain cantik dengan melempar bola ke Jokowi. 
swipe

Pendiri Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Denny Yanuar Ali menyebut, ada dua arus besar yang akan bertempur di Pilpres 2024, yakni arus penerus legacy Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan arus perubahan yang diwakili Anies Baswedan.

Hal itu disampaikan Denny melihat tiga kali survei LSI terakhir sejak Juni 202. Di mana, mayoritas masyarakat yang puas dengan kinerja Jokowi mendukung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024. 

Sebaliknya, masyarakat yang tidak puas mengarahkan dukungannya ke Anies Baswedan, memperkuat posisi eks gubernur DKI Jakarta itu sebagai antitesis Jokowi.

"Jadi, beberapa bulan ke depan hingga pendaftaran capres bulan September, dua tarikan itu akan keras sekali. Krena di balik pertarungan ini, disamping ada yang meneruskan legacy Jokowi, ada juga antitesa Jokowi, sudah ada calon (Anies) dan partai," ujar Denny dalam diskusi dari yang digelar lembaganya, Selasa (24/1).

Menurut Denny, sebelum masa pendaftaran calon presiden (capres) di September 2024, Partai NasDem akan menghadapi dua tekanan. Tekanan pertama ialah desakan dari rekan koalisi, yakni Partai Demokrat dan PKS mengenai sosok calon wakil presiden (cawapres).

Sedangkan, tekanan kedua datang dari PDI Perjuangan (PDIP). Selain mencari cara menggalkan Anies dicapreskan, PDIP juga akan mendesak NasDem keluar dari koalisi perubahan.

"Desakan yang akan didalami NasDem adalah tarikan dan desakan dari calon parpol koalisi ini akan semakin deras. Ini juga parpol koalisi di pemerintahan Jokowi, teruatama PDIP juga akan keras kali mencari cara, mencari solusi agar akhirnya Anies Baswedan gagal dicapreskan NasDem atau mendesak NasDem keluar dari pemerintahan," katanya.

Berhadapan dengan tekanan PDIP, menurut Denny, NasDem tentunya bermain cantik dengan melempar bola ke Jokowi. 

"Yang terjadi dia (NasDem) akan bermain cantik, menyerahkan bola ke Jokowi, terserah Jokowi, reshuffle atau tidak reshuffle," ucap Denny.

Denny juga menilai bahwa pencalonan Anies oleh NasDem tak bisa digagalkan mengingat Jokowi tinggal setahun lagi berkuasa. Dengan catatan, NasDem harus mendapatkan patner koalisi.

Diketahui, saat ini NasDem bergabung dalam Koalisi Perubahan bersama PKS dan Demokrat. Meski sepakat mengusung Anies, namun ketiga parpol belum sepakat mengenai sosok cawapres.  

"Tapi tampaknya karena Jokowi tinggal setahun lagi, sementara ke depan ada lima tahun kesempatan baru, pencalonan Anies Baswedan tidak dibatalkan Nasdem sejauh ia mendapat patner koalisi. Ini pertarungan dua arus besar, yang melanjutkan legacy Jokowi atau membawa isu perubahan," tandasnya.

img
Marselinus Gual
Reporter
img
Ayu mumpuni
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan