Partai Keadilan Sejahtera (PKS) meluncurkan "Buku Putih Penanganan Covid-19 di Indonesia" yang diinisisi oleh anggota Fraksi PKS DPR RI Netty Prasetiyani Aher.
Buku tersebut berisi gagasan dan solusi khususnya bagi pemerintah untuk menangani pandemi Covid-19, sekaligus diharapkan menjadi warisan yang terdokumantasikan. Buku juga didekasikan PKS sebagai sumber informasi bagi masyarakat dan menjadi bukti partai yang dinahkodai Akhmad Syaikhu itu turut merespons pandemi.
Menghadiri peluncuran buku itu, Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini negaskan bahwa partainya hingga saat ini masih memposisikan diri sebagai oposisi.
"Bapak dan teman-teman tahu sampai sekarang posisinya masih sebagai oposisi dan InsyaAllah sampai 2024. Bukan kerjanya cuma mengkritik dan menyalahkan pemerintah karena kita bagian dari anak bangsa," bebernya dalam sambutannya yang disiarkan secara virtual dari Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (17/12).
Dia menambahkan, kehadiran buku itu menjadi tanggung jawab Fraksi PKS kepada rakyat, bangsa dan negara dalam menangani Covid-19. Bahkan, dia menegaskan telah melakukan pemotongan gaji para legislator PKS dari pusat hingga daerah di tengah pandemi.
"Fraksi PKS adalah representasi suara sebagaian rakyat Indonesia di Parlemen ini. Ketika musibah ini datang menimpa rakyat Indonesia, terutama di kalangan tenaga medis dan dokter juga luar biasa. Makanya, tiga bulan berturut-turut gaji anggota Fraksi PKS dari pusat sampai daerah itu kita sumbangkan beli APD bagi tenaga medis dan para dokter," kata Jazuli.
Menurutnya, menangani musibah pandemi Covi-19 kuncinya dua hal, yakni kecepatan dan ketepatan.
"Cepat ini juga tidak ada manfaatnya (bila tidak tepat). Cepat tidak tepat ini telalu banyak korbannya. Maka itulah yang dibutuhkan," pungkasnya.
Hadir dalam peluncuran buku tersebut Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto secara fisik, Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo secara virual, Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher dan elite PKS serta sejumlah anggota DPR RI lainnya.