Menjelang pelantikan Presiden-Wakil Presiden, Joko Widodo mengundang Prabowo Subianto ke Istana Merdeka Jakarta.
Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Mahfud MD, menerka-nerka pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Menurutnya, pertemuan tersebut untuk membicarakan tata kelola Indonesia ke depan.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu menyampaikan, baik Presiden Jokowi maupun Prabowo dianggap sudah bisa mengindentifikasi masalah. Kedua tokoh tersebut merupakan rival dalam Pemilu Presiden 2014 dan 2019.
"Ya tentu yang dibicarakan bagaimana mengatur negara ini ke depan secara lebih baik tanpa gejolak," kata Mahfud MD seusai menjenguk Wiranto di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, Jumat (11/10).
Dikatakan Mahfud, dia memperkirakan perbincangan yang dilakukan tidak akan lepas dari politik dan sosial kemasyarakatan. Menurut dia, pembahasan juga akan menyangkut kepada format penyelesaian masalah.
Selain itu, dia menyampaikan pembahasan bisa juga mengenai penempatan posisi masing-masing. Dalam hal ini secara tersirat dia mengatakan ada pembagian tugas antara kedua tokoh tersebut.
"Pak Prabowo akan mengambil peran apa, Pak Jokowi (ambil peran apa). Musuh kita di depan apa saja, kan itu sudah. Saya kira sudah terumuskan dengan baik," kata dia.
Presiden Jokowi dijadwalkan bertemu dengan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, Jumat (11/10). Pertemuan dilakukan di Istana Negara, Jakarta, atas undangan presiden.
"Iya, jam 15.00 WIB," kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Edhy Prabowo.
Dia mengatakan, mantan Danjen Kopassus itu mendapat undangan dari Jokowi untuk datang bertemu dengannya di Istana.
Hanya saja, dia enggan menyebut agenda pertemuan keduanya. Dia menampik pertemuan tersebut akan membahas jatah menteri untuk Gerindra di kabinet pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.