Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Deddy Sitorus, dinilai salah paham dengan kerja-kerja Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di dunia maya sehingga dituding memiliki pendengung (buzzer) terbanyak dibandingkan partai politik (parpol) lainnya.
Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera, menyatakan, PKS merupakan partai kader. Dengan demikian, wajar jika banyak yang membelanya dan mengkritik pemerintah, khususnya di media sosial (medsos).
"Salah paham kali. PKS partai kader, semua cinta PKS. Wajar kalau selalu membela dan menjaga PKS," ujarnya saat dihubungi Alinea.id, Senin (9/1).
Mardani melanjutkan, PKS selalu mengingatkan bahwa tugas semua pihak adalah membangun Indonesia, bukan menjelek-jelekkan pihak lain.
"Kalau ada kritik, selalu dalam kerangka kritis dan konstruktif," ucap anggota Komisi II DPR ini.
Sebelumnya, dalam sebuah diskusi politik, Deddy Sitorus mengkritisi pihak-pihak yang menuding pemerintah sebagai pengguna buzzer terbanyak. Padahal, menurutnya, para penuduh tersebut juga memanfaatkan jasa buzzer.
Dirinya bahkan menyebut PKS sebagai parpol yang paling banyak dan terkuat buzzer-nya. Karenanya, menurutnya, sebagai sesama pengguna jasa buzzer, sebaiknya tidak saling menjelek-jelekan.
Di sisi lain, Deddy berpendapat, tidak ada yang salah dengan keberadaan para buzzer, termasuk menggunakan jasanya. Namun, harus dimanfaatkan dengan baik, salah satunya sebagai sarana promosi ide.