close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Krisna Mukti calon anggota legistatif dari Partai Nasdem./website Partai NasDem
icon caption
Krisna Mukti calon anggota legistatif dari Partai Nasdem./website Partai NasDem
Politik
Jumat, 20 Juli 2018 12:12

Mari apresiasi artis yang mau menjadi caleg

Artis yang rela berkorban menjadi pelayan masyarakat harus diapresiasi. Artinya artis sedia berkontribusi terhadap dunia politik bangsa.
swipe

Boleh dibilang, Partai Amanat Nasional (PAN) sebagai salah satu partai yang dinilai sukses mendulang suara dalam pemilihan anggota legistatif (pileg) empat tahun lalu dengan cara menjadikan caleg yang berasal dari artis. Fenomena caleg artis kemudian membuat sejumlah partai politik (parpol) turut mengekor. 

Partai NasDem misalnya telah mendaftarkan 18 artis untuk menjadi caleg mereka. Siapa saja mereka?

Berikut rinciannya: Nafa Urbach, Tessa Kaunang, Wanda Hamidah, Krisna Mukti, Ferly Putra, Sahrul Gunawan, Diana Sastra, Lucky Hakim, Olla Ramlan, Fahran, Della Puspita, Mandra, Adly Fayruz, Nurul Qomar, Afdal, Kristina  dan Manohara Odelia Pinot. 

Partai lain adalah PDIP pun terbuka kepada artis yang ingin nyaleg. Mereka adalah: Angel Karamoy, Ian Kasela, Jeffry Woworuntu, Harvey Maleyholo, Kirana Larasati, Lita Zen, Ayu Azhari dan Kirana Larasati. Turut pula, keluarga Koes Plus bersaudara yakni Chica Koeswoyo dan Saharyo Koeswoyo. 

Di luar dua partai tersebut, masih banyak partai lain yang turut pula menyertakan artis sebagai caleg. 

Sebenarnya sah-sah saja parpol terbuka kepada para artis menjadi caleg mereka. Persoalannya apakah deretan selebritas yang maju sebagai caleg tersebut memiliki kecakapan, kapabilitas dan pengetahuan politik dan kenegaraan yang mumpuni? 

Direktur Eksekutif Polcomm Institute Heri Budianto menilai selama ini parpol lebih mengutamakan caleg harus populer. Persoalan terkait kapabilitas menjadi nomor sekian. 

Kata Heri, tidak banyak pilihan bagi partai saat ini untuk mencari figur-figur yang bisa menambah perolehan suara. Makanya, paling cepat adalah memasangkan artis sebagai calon anggota legistatif. 

Lalu, apakah memasang artis lantas mendongkrak suara yang akan diperoleh partai? Heri menjawab belum tentu. Sebab, proses dalam tahapan pemilu terbilang panjang.

Ada beberapa tahapan yang harus dilalui, yaitu popularitas, kesukaan dan kemampuan. Tokoh yang dikenal, kata Heri, belum tentu disukai masyarakat. Lalu, orang yang disukai belum tentu cakap atau mumpuni. 

Memasang artis menjadi caleg disebut Heri tidak sulit, pun juga tidak mudah. Ada tahapan yang harus dilewati, mulai harus populer terlebih dahulu. 

"Lalu kalau sudah populer, baru pemilih bersikap. Tapi apabila tokoh tidak dikenal, lebih sulit lagi orang dapat memilihnya," terang Heri. 

Pesan untuk artis bakal caleg 

Pengamat Politik Pangi Syarwi Chaniago menyambut baik kesediaan artis berkontribusi terhadap dunia politik di Indonesia. Kata Pangi, sepanjang artis tersebut memiliki integritas dan kapabilitas tidak masalah. 

Justru katanya, artis sedia berkorban menjadi pelayan masyarakat harus diapresiasi. Apabila sebelumnya dikenal sebagai artis dan sekarang dituntut menjadi pelayan rakyat, tentu mengarah pada hal yang lebih baik. 

Catatan Pangi, parpol harus tetap menjaring artis yang ingin menjadi caleg. Harus lebih selektif, bukan asal rekrut sebatas transaksional dan pragmatisme semata.

"Parpol jangan hanya meng-endorse, kemudian merekrut mereka. Misi parpol harus tetap dapat menghasilkan kader terbaik," tukas Pangi.

Ia mengingatkan, lebih baik parpol mengutamakan kadernya sendiri untuk maju sebagai caleg. Sementara, artis sebaiknya ditempatkan hanya jadi tambahan kuota.

Pesan Pangi untuk para bintang yang menjadi caleg, agar terus meningkatkan kembali kemampuan dan pengetahuan. Artis harus paham betul apa saja yang harus dilakukan saat terpilih nanti, jangan sampai mereka tidak bisa mengungkapkan aspirasi dan ide gagasannya. 

Politisi Partai Gerindra Ferry Juliantono mengakui tidak mudah bagi partai menengah dan kecil menghimpun sisa suara. Makanya, untuk mengantisipasi hal tersebut, partai berlomba-lomba mencari vote getter terutama dari kalangan artis guna menggenjot suara sebanyak-banyaknya.

Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengklaim tidak sembarangan dalam merekrut artis sebagai caleg. PDIP hanya merekrut artis yang memiliki track record dan kompetensi bagus, guna memperkuat narasi cinta pada tanah air. 

img
Robi Ardianto
Reporter
img
Mona Tobing
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan