Calon Wakil Presiden Maruf Amin bertemu Perdana Menteri (PM) Singapura, Lee Hsien Loong, di Istana Singapura, Selasa (16/10).
Kedatangan Cawapres nomor urut 01 itu ke Singapura, untuk berbagi pandangan dalam Public Lecture dengan tema Islam Wasithiyah dan Ekonomi Berkeadilan, Rabu (17/10) kepada masyarakat Singapore. Kiai Maruf diundang S Rajaratnam School of International Studies (RSiS) Nanyang Technological University (NTU).
Dalam pertemuannya dengan PM Lee, Kiai Maruf menyampaikan salam dari Presiden Jokowi dan mengharapkan hubungan baik dan kerja sama Indonesia-Singapura.
"Terutama dalam mengatasi persoalan ekstremisme, radikalisme dan perbaikan ekonomi," ujarnya, berdasarkan siaran pers yang diterima Alinea.id, Selasa (16/10).
Lebih lanjut, Maruf menegaskan negara-negara di Asia Tenggara ini harus memiliki hubungan yang harmonis agar tidak tergantung kepada ekonomi Amerika dan China.
Sementara itu, PM Lee menuturkan, apa yang terjadi di Indonesia sebagai negara besar, akan berpengaruh kepada negara lain, khususnya di kawasan Asia Tenggara.
"Saya berharap Pemilu di Indonesia berjalan baik. Hasil Pemilu juga akan berpengaruh pada negara lain. Sebagaimana Pemilu di Amerika juga berdampak pada semua," papar PM Lee.
PM Lee yang baru datang dari pertemuan IMF di Bali juga menyampaikan ucapan selamat atas sukses besar acara di Bali. Singapura memiliki pengalaman menyelenggarakan acara IMF dan paham bahwa hal itu tidak mudah.
Dalam pertemuan itu, Kiai Maruf didampingi Istri Wury Restu Handayani, putri sulung Siti Ma'rifah, Diaz Hendropriyono (TKN), dan Syafiq Hasyim (peneliti RSiS asal Infonesia).