close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Anggota Badan Legislasi DPR Masinton Pasaribu/Facebook Masinton
icon caption
Anggota Badan Legislasi DPR Masinton Pasaribu/Facebook Masinton
Politik
Sabtu, 18 September 2021 15:10

Masinton sebut PAC-DPC gunakan dana reses DPR

Dana reses DPR idealnya dialokasikan untuk kepentingan masyarakat.
swipe

Anggota DPR RI Fraksi PDI-Perjuangan Masinton Pasaribu mengatakan, dana reses idealnya dialokasikan untuk kepentingan masyarakat. Ia mengklaim, tidak tahu menahu dana reses dapat masuk kantong pribadi anggota DPR RI.

Pernyataan Masinton ini merespons ramainya sorotan publik pascarekan separtainya Krisdayanti (KD) mengaku menerima dana reses 450 juta sebanyak lima kali dalam setahun. Ia juga menyebut memperoleh uang untuk kunjungan ke daerah pemilihan (dapil) saat masa reses sebesar Rp 140 juta delapan kali dalam setahun.

Menurut Masinton, dana reses dapat disalurkan untuk ‘mengabulkan’ harapan masyarakat. Misalnya, digunakan untuk membeli masker, kemudian dibagikan ke masyarakat di daerah pemilihan (dapil) masing-masing anggota DPR RI.

“Saya ingin bagi-bagi ke keluarga yang kesulitan beli masker. Kan kita harus siap, kemudian kalau saya bisa alokasikan anggaran itu dalam bentuk sembako. Jadi, memang itu (dana reses) tidak boleh digunakan untuk kepentingan di luar itu,” ucapnya dalam diskusi virtual, Sabtu (18/9).

Namun, diakuinya anggota partai dari pimpinan anak cabang (PAC) dan dewan pimpinan cabang (DPC) pernah menggunakan dana reses tersebut. “Lha, memang dari situlah, lha kalau memang masyarakat, kalau kita reses segala macam yang kita temuin itu pasti simpatisan, pengurus, dan juga masyarakat dari berbagai segmen begitu,” tuturnya.

“Jadi, itu menurut saya, kita tidak pernah membedakan, oh ini pengurus, ini bukan pengurus, semua kita samakan, kalau ada barangnya sembako, kita bagikan, kepada yang membutuhkan,” bebernya.

Sebelumnya, Mantan Anggota DPR RI Periode 2009-2014 Erik Satrya Wardhana mengatakan, total dana reses dan dana aspirasi saat ini telah mengalami kenaikan berkali-kali lipat.

“Apakah cukup atau tidak cukup?, itu sangat tergantung pada anggota DPR RI itu. Ada anggota DPR RI yang tidak pernah datang (ke dapil), uangnya itu iya bisa masuk kantong pribadi, bisa. Karena tidak ada kontrol dan tidak ada pengawasan yang efektif untuk itu,” ucapnya dalam diskusi virtual, Sabtu (18/9).

KD mengungkap besaran gaji hingga dana reses tersebut di channel YouTube Akbar Faizal, 13 September 2021, hingga ramai jadi gunjingan publik. Ia menegaskan, dana reses untuk kegiatan reses dalam rangka menyerap aspirasi rakyat di daerah pemilihan masing-masing. Dana itu, jelas Krisdayanti, bukan bagian dari pendapatan pribadi anggota DPR dan digunakan untuk program konstituen.

“Anggaran tersebut wajib dipergunakan oleh Anggota DPR dalam menjalankan tugas-tugasnya untuk menyerap aspirasi rakyat. Aspirasi ini yang kemudian disalurkan Anggota DPR dalam bentuk kerja-kerja legislasi, pengawasan dan anggaran, sebagaimana fungsi DPR RI yang diamanatkan konstitusi," kata Krisdayanti dalam keterangannya, Rabu (15/9).

Dana tersebut, lanjutnya, juga untuk membiayai berbagai hal teknis kegiatan menyerap aspirasi masyarakat, khususnya di daerah pemilihan. Bahkan, kata, banyak juga kegiatan yang muncul dari usulan masyarakat.

img
Manda Firmansyah
Reporter
img
Fathor Rasi
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan