close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Anggota Dewan Pembina Perludem, Titi Anggraini, dalam diskusi yang diadakan Dewan Pers, Kamis (26/1). Alinea.id/Gempita Surya.
icon caption
Anggota Dewan Pembina Perludem, Titi Anggraini, dalam diskusi yang diadakan Dewan Pers, Kamis (26/1). Alinea.id/Gempita Surya.
Politik
Kamis, 26 Januari 2023 19:51

Masyarakat sipil berperan penting perangi hoaks dan misinformasi pemilu

Masyarakat sipil berperan sebagai elemen yang menetralisir hoaks dan misinformasi dari sudut pandang yang tidak memihak.
swipe

Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) menyebut masyarakat sipil berperan penting dalam menghadapi tantangan pelaksanaan Pemilu 2024. Salah satunya adalah sebagai pihak yang menetralisir informasi bohong yang berpotensi meningkat jelang perhelatan pesta demokrasi. 

"Menyikapi media dan Pemilu 2024, salah satu tantangan besar kita adalah misinformasi, disinformasi, dan malinformasi," kata anggota Dewan Pembina Perludem, Titi Anggraini, dalam diskusi yang diadakan Dewan Pers, Kamis (26/1).

Menurut Titi, apabila ada isu terkait pemilu yang melibatkan lembaga penyelenggara, seperti KPU atau Bawaslu, maka klarifikasi yang disampaikan tetap berpotensi memiliki bobot yang berbeda di mata publik. Sebab, lembaga negara yang dimaksud tentu masih menjadi bagian dari isu terkait pemilu.

Sehingga, Titi memandang perlu adanya peran masyarakat sipil sebagai elemen yang menetralisir isu tersebut dari sudut pandang yang tidak memihak.

"Oleh karena itu, pada 2024 dalam melawan misinformasi, disinformasi, malinformasi, hoaks dan sebagainya, kami masyarakat sipil memiliki inisiasi untuk membangun forum multipihak," ujar dia.

Forum ini, kata Titi, berangkat dari kelompok masyarakat sipil dan media massa peduli pemilu. Dalam hal ini, dilakukan banyak verifikasi dan pengecekan fakta terhadap informasi seputar pemilu yang ada di publik.

"Untuk kemudian menjadi suara yang bisa didengar, dan kemudian bisa lebih dipercaya untuk mengimbangi dan menetralisir informasi-informasi bohong yang beredar," tuturnya.

Di sisi lain, Titi memandang pelaksanaan Pemilu 2024 merupakan pemilu paling menegangkan, di mana kontroversinya sudah ada sejak awal tahapan.

Titi mengaku ketegangan pemilu itu tidak dirasakannya dalam pemilu-pemilu sebelumnya yang telah ia ikuti. Selain itu, Titi menyebut, Pemilu 2024 juga penuh dengan ketidakpastian.

"Pemilu 2024 paling menegangkan, penuh ketidakpastian di tengah kontruksi hukum yang sesungguhnya menjanjikan kepastian," ucap Titi.

Oleh karenanya, Titi berharap penyelenggaraan Pemilu 2024 di tengah berbagai tantangan dapat membuktikan integritas para penyelenggara pemilu. Sebab, kata Titi, hal tersebut menjadi salah satu faktor yang paling menentukan integritas pelaksanaan pemilu.

"Kalau aturannya kurang tapi penyelenggara pemilunya berintegritas, maka inovasi, progresivitas itu dilakukan. Tapi, kalau aturannya sudah bermasalah, penyelenggara pemilunya juga bermasalah, kepada siapa kita mau berharap," ujar dia.

img
Gempita Surya
Reporter
img
Ayu mumpuni
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan