close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Mantan Presiden RI yang juga Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri (tengah) berkunjung ke kampus Tsinghua University, Beijing, Senin (8/7) didampingi Dubes RI untuk China Djauhari Oratmangun (kirii) dan Sekjen Forum Perdamaian Dunia (WPF) Yan Xuetong
icon caption
Mantan Presiden RI yang juga Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri (tengah) berkunjung ke kampus Tsinghua University, Beijing, Senin (8/7) didampingi Dubes RI untuk China Djauhari Oratmangun (kirii) dan Sekjen Forum Perdamaian Dunia (WPF) Yan Xuetong
Politik
Rabu, 24 Juli 2019 12:39

Megawati pilih bumbu racik khusus untuk hidangan Prabowo

"Sejak saat itu sebetulnya Pak Prabowo sudah kangen sama masakan Ibu Megawati Soekarnoputri."
swipe

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menyiapkan hidangan santap siang spesial untuk menjamu pimpinan Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menceritakan, mantan Danjen Kopassus itu sudah rindu dengan masakan Megawati sejak keduanya bertemu dalam perhelatan pencak silat Asian Games 2018 lalu.

"Sejak saat itu sebetulnya Pak Prabowo sudah kangen sama masakan Ibu Megawati Soekarnoputri," kata Hasto, di depan kediaman Megawati Soekarnoputri, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (24/7).

Namun demikian, dia tidak merinci jenis masakan yang bakal disuguhkan oleh mantan Presiden Republik Indonesia itu untuk Prabowo Subianto. Tetapi, kata Hasto, bumbu racik untuk memasak hidangan tersebut dipilih secara khusus oleh Megawati.

"Masakannya nanti kami informasikan. Tadi saya sampai melihat, bawang yang dipakai untuk masakan pun, ibu Mega memilihkan secara khusus," tutur Hasto.

Saat disinggung pembahasan dalam pertemuan tersebut, Hasto tidak menjelaskan secara rinci. Namun demikian, agenda makan siang tersebut akan membicarakan segala persoalan bangsa.

"Dengan diplomasi makan siang itu, segala sesuatu menjadi lebih ringan untuk dibahas tentang bangsa dan negara. Apa pun ideologi politik kita, Pancasila intisarinya gotong royong," ucap Hasto.

Menurutnya, meskipun berbeda pandangan politik, namun persoalan bangsa patut dibicarakan bersama. Tujuannya, agar demokrasi saat ini dapat membangun bangsa yang sejahtera dan adil untuk seluruh masyarakat Indonesia. 

"Diperlukan upaya bersama-sama, apa pun pilihan politiknya, untuk membangun negeri ini agar demokrasi semakin mampu membawa kesejahteraan keadilan bagi seluruh masyarakat Indonesia. Tentu saja karena pertemuan diantara pemimpin yang dibahas adalah agenda untuk bangsa dan negara ke depan," ujar Hasto.

img
Achmad Al Fiqri
Reporter
img
Satriani Ari Wulan
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan