Menakar tim pemenangan Prabowo-Gibran
Koalisi Indonesia Maju (KIM) telah membentuk mengumumkan struktur tim sukses (timses) pemenangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Dari sekitar 270 nama, tim diperkuat berbagai elemen selain kader partai pendukung.
Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani, menyatakan, pihaknya merangkum masukan dari seluruh lapisan, baik santri, akademisi, relawan, hingga senior partai koalisi, dalam membentuk timses.
"Tim ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap jalannya pesta demokrasi ini. Sesuai arahan dari Pak Prabowo, bahwa tim ini harus menjalankan tugas dan fungsinya dengan penuh keterbukaan dan menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan," tuturnya dalam pengenalan TKN Prabowo-Gibran di Jakarta, Senin (6/11).
Beberapa tokoh daerah juga diplot masuk timses Prabowo-Gibran untuk mengawal wilayahnya masing-masing. Eks Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil, misalnya, ditugaskan menjadi penanggung jawab tim pemenangan di "Bumi Pasundan".
Selain itu, Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa. Ia akan didampingi eks Gubernur Jatim, Soekarwo.
Keselarasan narasi
Pengamat politik Silvanus Alvin melihat, formasi yang digunakan Prabowo-Gibran dalam menyusun timses berdasarkan kesesuaian latar belakang. Mereka dianggap sukses pada bidangnya masing-masing, seperti bidang agama, bisnis, dan akademisi. Tujuannya, menyentuh publik dalam tiga segmen itu.
"Nama-nama besar di kancah politik TKN Prabowo-Gibran tentu ada manfaat masing-masing," katanya kepada Alinea.id, Selasa (7/11).
Alvin melanjutkan, kehadiran selebritas dalam timses Prabowo-Gibran juga memiliki peran penting. Setidaknya dinilai mampu mengamplifikasi publik.
Kendati demikian, ia mengingatkan, timses harus memiliki narasi yang selaras. Sekalipun memiliki latar belakang yang berbeda, tetapi penyampaian pesan kepada publik harus seirama.
Jika yang terjadi sebaliknya, suara publik akan sulit dihimpun dalam kontestasi. Apalagi, timses Prabowo-Gibran "terlalu gemuk".
"Soal besarnya anggota TKN ini tergantung pada koherensi narasi yang dibawakan. Artinya, perlu pembagian tugas yang clear," ujarnya.
Head to head
Lebih jauh, Alvin menyampaikan, kubu pesaing menaruh orang yang sepadan dengan personalia TKN Prabowo-Gibran. Tidak ada yang lebih buruk satu sama lain.
Setiap ketua bidang dianggap sepadan untuk diduetkan maupun diduelkan dalam kontestasi. Sisanya, tinggal pendalaman lewat aksi di lapangan.
“Tentu dari pihak pemenangan capres lainnya akan menyesuaikan. Saya kira, di atas kertas, head to head-nya seimbang. Tinggal nanti pendalaman dan debat positif dalam adu ide serta gagasannya," tuturnya.
Ia menyarankan setiap penggawa TKN Prabowo-Gibran harus lihai "menggocek" ketika ada isu yang menyerang. Jika bidang lain memiliki peluang bagus untuk mendongkrak elektabilitas, mereka harus pandai "mengumpan" ide agar bisa dikonversikan menjadi gol.
Persisnya, usaha mereka harus bisa memastikan, bahwa paslon yang diusung adalah jawaban atas doa-doa rakyat selama ini. Strategi dan adu narasi adalah cara nyata yang bisa dilakukan.
“Karena nama-nama yang ada harus dilihat di arena publik, bagaimana mereka adu strategi dan adu narasi yang bisa cocok di masyarakat. Cocok di sini artinya pihak mana yang bisa membawa solusi atas masalah bangsa," urainya.
Berikut struktur TKN Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024
Pembina: Habib Luthfi bin Yahya, Jenderal (Purn.) Wiranto, Aburizal Bakrie, M. Hatta Rajasa, KH Asep Saifuddin Chalim, Laksamana (Purn.) Widodo Adi Sutjipto, Jenderal (Purn.) Agum Gumelar, Letjen (Purn.) EE Mangindaan, dan Siti Hardjanti Wismoyo Aris Munandar
Pengarah: Airlangga Hartarto (Ketua), Sufmi Dasco Ahmad, Agus Harimurti Yudhoyono, Zulkifli Hasan, Yusril Ihza Mahendra, Muhammad Anis Matta, Kaesang Pangarep, Ahmad Ridha Sabana, Agus Jabo Priyono, Hashim S. Djojohadikusumo, Nyai Hj. Mahfudhoh Ali Ubaid, Jenderal (Purn.) Agustadi Sasongko Purnomo, Laksamana Madya (Purn.) Mochamad Jurianto, dan Marsekal (Purn.) Ida Bagus Putu Dunia
Penasihat: Jenderal (Purn.) Sutanto (Ketua), Jenderal (Purn.) Sutarman, Marsekal (Purn.) Imam Sufaat, Letjen (Purn.) Sjafrie Sjamsoeddin, Nurmala Kartini Sjahrir, Ridwan Kamil, Putri K. Wardani, Akbar Tanjung, Agung Laksono, Laksamana (Purn.) Achmad Sucipto, Mayjen (Purn.) R. Gautama Wiranegara, KH Abdul Ghofur, KH Adib Rafiuddin Izza, KH Kharor Aschal, Sjarifuddin Hasan, Eddie Baskoro Yudhoyono, Linda Agum Gumelar, Buya Zulfi Syukur, Deddy Mizwar, Fadli Zon, Komjen (Purn.) Mochamad Iriawan (Iwan Bule), Maher Algadri, Siti Hediati Soeharto, Widjono Hardjanto, Amir Syamsuddin, Andi Alfian Mallarangeng, Muzakir Manaf, Theo Sambuaga, Cicip Sutarjo, Badarrudin, Achmad Hafisz Thohir, Umar Halim, Nasrullah, Dhohir Farisi, Giring Ganesha, Irma Hutabarat, Ustad Syaifuddin, Dedy Miing Gumilar, Ratih Sanggarwaty, Mayjen (Purn.) Musa Bangun, Irjen (Purn.) Adnas, Komjen (Purn.) Boy Rafli, Laksdya (Purn.) Moekhlas Sidik, Irfan Yusuf Hasyim, Sharif Cicip Sutarjo, Laksda (Purn.) Iskandar Sitompul, Habib Umar Assegaf, Ida Rsi Agung Wayahan, Habib Ahmad bin Hasan Alaydrus, KH Hamdi Hasan Al Maliki, KH Zaini Zulfa, KH Agus Masna Shofa Fauzan Al-Hafidz, KH Masrur Anhar, KH Muzhaffar, Tjokorda Gde Agung Sumara Wisesa, dan Andi Thaswin Abdullah
Pakar: Burhanuddin Abdullah (Ketua), J. Sudrajad Djiwandono, Budiman Sudjatmiko, TB Ace Hasan Syadzily, Mohammad Jafar Hafsah, Willem Wandik, Drajad Hari Wibowo, Asman Abnur, Bima Arya Sugiarto, Helmy Yahya, Totok Lusida, Norman Zainal, Yanda Z. Ishak, Mayjen (Purn.) Prijanto, Fuad Zakaria, Ihsan Jauhari, Rina Adeline, Sarah Handayani, Benny P. Octavianus, Fuad Bawazier, Rauf Purnama, Sudjarwadi, Laode Masihu Kamalludin, Benny K. Harman, Rudy Irawan, Mayjen (Purn.) Nachrowi Ramli, Sarjan Tahir, Vera Febyanthy, Sitaresmi Soekanto, Henwira Halim, Rully Syumanda, Tengku Zulkifli Usman, Abrory Djabar, Agus Gunawan, Agus Riyanto, Andi Kurniawan, Chairil Abdini, Dadan Gunawan, Norman Zainal, Yuanita Indriani, Helmi Hasanudin, Kemal Taruc, Laksdya (Purn.) Arie Soedewo, Marsma (Purn.) Dwi Badarmanto, Mulya Amri, Panangian Simanungkalit, Sadar Subagyo, Edi Slamet, Syamsul Bahri, Andy Fefta Wijaya, Mangku Purnomo, Darwin Ginting, Sukmo Harsono, Panji Irawan, Ferry Latuhihin, Kuat Hermawan Santoso, Imanuel Cahyadi, Muhammad Sirod, Arief Budhy Hardono, Purba Hutapea, dan Mohamad Hekal
Ketua Umum: Rosan Perkasa Roeslani
Koordinator Strategis: Sufmi Dasco Ahmad (Ketua), Ahmad Muzani, Lodewijk Freidrich Paulus, Teuku Riefky Harsa, Eddy Soeparno, Mahfudz Siddiq, Alfiansyah Noor, Raja Juli Antoni, Domingus Oktavianus, Komjen (Purn) Ari Dono Sukmanto, Komjen (Purn) Condro Kirono, Juli Ardiantoro, Arifah Fauzi, Erwin Akasa, Wisnu Wardana, Fauzan, Akbar Himawan Buchary, Ali Maskyur Musa, Panel Barus, Utje Gustaaf Patty, Sylvester Matutina, dan Grace Natalie
Sekretaris: Nusron Wahid
Wakil Sekretaris: Saleh Daulay, Renanda Bakhtiar, Fadli Tri Hartono, Azanil Kelana, Keke Palawansyah, Sulistyaningsih, Aminuddin Maruf, dan Michael Umbas
Bendahara Umum: Thomas Mulyatna Djiwandono
Wakil Bendahara Umum: Pandu Shahrir, Setiawan Ikhlas, Hari Zunaldi, Athari Gauthi Ardi, Moh. Idrus, Moh. Faiz Rozim, Chandra Setiawan, Aryo Djojohadikusumo, dan Imam Kusumo
Komandan Teritorial: Ahmad Dolly Kurnia, Prasetyo Hadi, Irvan Herman, Irman Hairon, dan Satria Chandra Wiguna
Komandan Komunikasi: Budi Djiwandono, Nurul Arifin, Eko Patrio, Herzaki Mahendra Putra, Fahri Hamzah, dan Cheryl Tanzil
Komandan Penggalangan: Yandri Susanto, Andi Achmad Dara, Ferry Juliantono, Umar Arsal, dan Abdul Rohim
Komandan Supporting: Irjen (Purn) Yovianes Mahar, Erwin Izharuddin, dan Tatyana Sutara
Komandan Hukum dan Advokasi: Hinca Pandjaitan, Habiburokhman, Supriansa, Adies Kadir, Syarifudin Sudding, Fahri Bachmid, dan Francine Widjodo
Komandan Pemilih Muda: Muhamad Arief Rosyid Hasan, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, Dyah Roro Esti, Jerry Sambuaga, Verrel Bramasta, Sigit Purnomo Said (Pasha Ungu), Zita Anjani, dr. Irene, Ulta Levenia Nababan, Rizky Natakusuma, Osco Olfriady Letunggamu, Doni Saputra, Akmal Farhansyah, Wawan Sugiabto, Dedek Prayudi, Ryano Pandjaitan, Ahmad Romzi, Anggawira, Arief Muhammad, Reza Oktovian (Reza Arap), Willie Salim, dan Sona Maesana
Komandan Relawan: Haris Rusli Moti, Imanuel Ebenezer, Wahab Talaohu, Dinuk Ashaf, Fauzi Abdillah, Mangapul Silalahi, Syarif, Imelda Sari, Gojali Harahap, David Pajung, dr. Sutomo, Maret Suaken, Roy Maningkas, Dewi Mutiara Lubis, Kaylani Agus Teddy, dan Thurman Simanjuntak