close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Istana Bogor, Rabu (22/5)./AntaraFoto
icon caption
Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Istana Bogor, Rabu (22/5)./AntaraFoto
Politik
Sabtu, 08 Juni 2019 12:20

Menebak langkah Partai Demokrat paskapemilu

Partai Demokrat kerap melakukan manuver politik paskapilpres 2019.
swipe

Politikus Partai Demokrat Roy Suryo masih irit bicara soal langkah Demokrat apakah akan bergabung ke koalisi pendukung Jokowi atau tidak. Menurut mantan Menteri Pemuda dan Olaharah itu, Demokrat masih menunggu keputusan dari majelis tinggi.

"Sebaiknya kita tunggu saja sikap resmi dari Majelis Tinggi PD atau minimal Sekjen dalam menentukan sikap resmi PD ke depannya," kata Roy saat dihubungi reporter Alinea.id, Jakarta, Sabtu (8/6).

Partai Demokrat kerap melakukan manuver politik paskapilpres 2019. Setidaknya, terjadi intensitas pertemuan anak sulung Susilo Bambang Yudhoyono dengan petinggi partai termasuk Presiden Jokowi yang menimbulkan spekulasi politik.

Di internal koalisi pendukung Prabowo, Demokrat kerap melontarkan pernyataan yang tidak menguntungkan bagi koalisi adil makmur. Sementara itu, di kubu 01 juga mendesak Demokrat segera menentukan pilihan politinya.

Direktur eksekutif Lingkar Madani untuk Indonesia Ray Rangkuti melihat, pertemuan AHY dengan sejumlah tokoh politik seperti Megawati, BJ Habibie tak bisa dipandang pertemuan rekonsiliatif antara pasangan capres 01 dan 02.

Lebih dari ekspektasi itu, intensitas pertemuan Joko Widodo dengan Agus Hartimurti Yudhoyono (AHY) dianggap sebagai langkah konsolidasi antara PDIP dan Partai Demokrat.

Demokrat yang selama ini cenderung pasif mengubah strateginya menjadi lebih agresif. Posisi Demokrat, ujar Ray, selama ini kerap tidak menguntungkan lantaran lambat dalam menyikapi dinamika politik, sehingga perlu mengubah strateginya.

"Langkah-langkah itu sebaiknya dibaca dalam langkah konsolidasi politik Partai Demokrat paskapilpres," kata Ray Rangkuti di Jakarta, Sabtu (8/6).

Di sisi lain, sebenarnya ada kesadaran baik Megawati maupun SBY untuk tidak menjadikan masalah personal menjadi sandungan konsolidasi politik ke depan. Keduanya sedang menyiap generasi baru di masing-masing partai.

"Apalagi dalam situasi yang saling menguatkan. Pelaku utamanya bukanlah mereka berdua tapi masuk ke generasi berikutnya," kata Ray.
 

img
Armidis
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan