Mayoritas warga Muhammadiyah cenderung memilih Partai Amanat Nasional (PAN) daripada partai politik (parpol) lain. Ini terekam dalam hasil survei Indikator Politik Indonesia periode Juli 2023.
Sekretaris Jenderal DPP PAN, Eddy Soeparno, menyampaikan, kuatnya dukungan warga Muhammadiyah kepada PAN karena keduanya memiliki kesamaan. Misalnya, sebagai kelompok yang sarat gagasan dan ide yang mencerahkan.
"Muhammadiyah dan konstituen Muhammadiyah itu lekat dengan gagasan, lekat dengan ide, lekat dengan sebuah pemikiran yang logis dan mencerahkan. Jadi, tidak lekat kepada orang per orangan," tuturnya.
"Ya, selama ini yang dilakukan oleh PAN adalah memberikan gagasan yang baik, gagasan yang mencerahkan, gagasan yang solutif, termasuk juga memberikan advokasi terhadap permasalahan-permasalahan masyarakat yang diterima oleh warga Muhammadiyah dengan baik," sambungnya.
Gerak seirama ini, lanjut Eddy, membuat warga Muhammadiyah tertarik kepada PAN. "Oleh karena itu, Muhammadiyah mengapresiasi dan tetap memberikan dukungan kepada PAN dalam bentuk suara dan kepercayaan yang diamanatkan kepada caleg-caleg PAN."
"Jadi, (dukungan Muhammadiyah kepada PAN) bukan karena masalah orang per orangannya, tetapi karena masalah gagasan dan keberpihakan PAN terhadap warga Muhammadiyah yang dianggap juga dalam hal ini dianggap representasi kepentingan warga Muhammadiyah," imbuhnya.
Dalam survei Indikator, sebanyak 24% dari total responden yang mengaku berafiliasi dengan Muhammadiyah (3,3%) memberikan dukungannya kepada PAN. Angka ini tertinggi daripada yang diterima parpol lain. Adapun total responden secara keseluruhan 1.811 orang.
Peneliti utama Indikator, Hendro Prasetyo, menyampaikan, kuatnya dukungan Muhammadiyah kepada PAN adalah fenomena menarik. Pangkalnya, tidak surut sekalipun tokoh Muhammadiyah sekaligus pendiri PAN, Amien Rais, telah hengkang dan mendirikan parpol baru.
"PAN yang selama ini relatif ini, kan, pendirinya sudah pisah, Pak Amien Rais. Tapi, tampaknya Muhammadiyah masih terkait dengan PAN paling besar," katanya, beberapa waktu lalu.
Peneliti utama Indikator, Burhanuddin, menambahkan, kuatnya dukungan Muhammadiyah kepada PAN adalah hal penting. Sebab, menjadikan partai pimpinan Zulkifli Hasan ini tidak kehilangan basisnya untuk terus eksis.
"Jadi, meskipun lagi-lagi dibanding dengan NU, basis Muhammadiyah lebih sedikit, tetapi penting bagi setiap partai punya basis sosial supaya tetap stabil," jelasnya.
Survei tersebut digelar Indikator pada 15-22 Juli 2023. Responden adalah warga negara Indonesia (WNI) yang memiliki hak pilih dan tersebar di 38 provinsi. Responden, yang dipilih melalui teknik multistage random sampling, ditanya langsung oleh pewawancara dengan memedomani kuesioner. Toleransi kesalahan (margin of error) riset tersebut sekitar 2,35% pada tingkat kepercayaan 95%.