Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD menyindir pemilihan anggota legislatif. Syarat para calon anggota salah satunya dengan minimal pendidikan SMA yang menjadi pertanyaan peserta kuliah umum di Universitas Gajah Mada, Jumat (6/10).
Mahfud mengatakan, dalam pemilihan para legislator bukan didasarkan pada kemampuan berpikir maupun kecerdasan otak. Melainkan, berlomba dalam mendulang suara para pemilih.
“Ya begitu, kalau legislator itu bukan tes kecerdasan otak tapi siapa banyak memilih,” kata Mahfud di UGM, Jumat (6/10).
Mahfud menyebut, kemampuan berfikir yang cerdas dirasa tidak perlu selama calon legislator disenangi publik. Bahkan, kelakar Mahfud, calon legislator bisa memiliki bakat dalam mendongeng untuk menyenangi pemilihnya.
“Kalau dia ndak sekolah tapi disenangi orang, pintar mendongeng, pinter menari gitu,” kelakar Mahfud disambut gelak tawa peserta kuliah umum.
Mahfud menyampaikan, hal itu masih bagian dari demokrasi. Meski bisa saja orang yang tidak memiliki kapabilitas masuk dalam lingkungan pengambil kebijakan.
Ia menegaskan, sistem demokrasi masih tetap lebih baik daripada sistem manapun. Sistem lain tidak lebih baik daripada demokrasi itu sendiri.