Anggota Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR Junimart Girsang menyebut peloporan Ketua DPR Puan Maharani ke MKD keliru dan sama sekali tidak berdasar. Pangkalnya, perayaan ulang tahun Puan saat demonstrasi kenaikan BBM di gedung DPR tidak melanggar kode etik.
Politikus PDIP ini juga mengaku sampai sejauh ini belum ada laporan yang masuk ke MKD. "Saya kira itu tidak ada satu kode etik yang dilanggar. Kenapa demikian? Itu kan sifatnya spontanitas dan Mbak Puan juga tidak mengharapkan dengan situasi itu. Dan itu masih manusiawi," kata Junimart di komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (12/9).
Junimart kemudian mempertanyakan dasar hukum pelaporan Puan oleh mantan aktivis 98 sekaligus Ketua Umum Kaukus Muda Antikorupsi (Kamaksi) Joko Priyoski tersebut.
"Kalau disebutkan melanggar kode etik itu di pasal berapa? Integritas?! tidak juga. Saya ini sudah lama di MKD tentu kita harus menilik pasal per pasal di MKD itu pasal berapa yang dilanggar," ucap dia.
Selain tidak melanggar kode etik DPR, Junimart mengatakan perayaan ulang tahun Puan saat rapat paripurna juga tidak melanggar integritas anggota dewan. Pasalnya, perayaan ulang tahun merupakan spontanitas anggota DPR.
"Kalau disebutkan, ini pasti menyangkut integritas. Integritas mana yang dilangar? Kan gak ada juga dan itu spontanitas. Dan itu sebagai bentuk adanya rasa suka cita dari para peserta paripurna ketika itu yang secara langsung menyanyikan lagu selamat ulang tahun," tegas dia.
Kendati demikian, Junimart mengatakan MKD tidak membatasi masyarakat untuk mengadukan anggota DPR termasuk Puan Maharani ke MKD.
"Tapi ya silahkan saja, toh kalau melapor nanti kita akan verfikasi di MKD, kapasitas pelopor sebagai apa, dan nilai-nilai apa sebagai yang dia sebut sebagai keberatan dengan situasi itu," pungkas dia.
Sebelumnya, Joko mengaku laporan tersebut merupakan bagian kritik positif kepada Ketua DPR agar memanfaatkan gedung perlemen menerima aspirasi masyarakat. Dia berharap Puan dan anggota DPR lainnya memiliki kepekaan terhadap penderitaan rakyat.
"Artinya ke depannya berharap gedung ini jadi sarana penyampaian aspirasi masyarakat, tidak lagi menjadi perayaan-perayaan seremoni atau euforia belaka. Apalagi beliau kita tahu beliau mau jadi capres, harusnya beliau memiliki kepekaan yang tinggi," ucap dia.
Joko berharap MKD memproses laporannya dan memberikan sanksi teguran kepada Puan Maharani. Selain itu, dia berharap Puan menyampaikan permohonan maaf atas viral video tersebut.
"Kami minta Ibu Puan minta maaf atas viralnya video perayaan ultah tersebut. Dan juga merespons aspirasi masyarakat utamanya soal dampak kenaikan harga BBM," katanya.
Joko juga menjelaskan alasan pihaknya hanya melaporkan Puan Maharani dan bukan anggota DPR yang mengucapkan selamat ulang tahun ke Puan. Pasalnya, kata Joko, Puan merupakan pimpinan sidang, yang seharusnya melakukan skor sidang Paripurna untuk merayakan HUT Puan.
"Dan ini lebih baik menerima perwakilan pengunjuk rasa daripada diterusin. Ini kan aneh, enggak diskorsing, tiba-tiba pada berdiri nyanyi-nyanyi di gedung terhormat ini. Hati kita miris, saya sadar mungkin di balik ini ada pro kontra, tapi pada hari ini saya datang sebagai aktivis saya punya nurani, tidak bermaksud menyerang beliau, ke depan cobalah lebih peka," pungkas Joko.