Mohamad Ongen Sangaji memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Hanura Provinsi DKI Jakarta. Pria yang akrab disapa Ongen ini juga melepaskan posisinya sebagai kader partai.
Hal ini disampaikan Sekretaris DPD Partai Hanura DKI, Syarifuddin yang juga ikut mengundurkan diri. Dia menyatakan, semua pengurus DPD, Dewan Pimpinan Cabang, Pimpinan Anak Cabang, dan seluruh kader Hanura di Jakarta kaget mendengar Ongen mundur.
Syarifuddin menjelaskan, Ongen mundur karena ingin fokus mengurus keluarga di tengah pandemi Covid-19. Apalagi, ada keluarganya yang meninggal akibat terpapar virus ini.
"Dorongan keluarga juga menjadi alasan mundurnya bang Ongen. Bang Ongen sudah mendur sejak 27 Juli 2021. Keluarganya menuntut Bang Ongen fokus mengurus keluarga," ujar Syarifuddin, dalam keterangan tertuslinya, Jumat (20/8).
Selama menjabat, Syarifuddin menilai Ongen telah membawa Hanura sebagai partai yang diperhitungkan di ibu kota. "Pada Pemilihan Legilsatif (Pileg) 2014 Hanura DKI mendapatkan 10 kursi DPRD DKI atau masuk lima besar partai di ibu kota," jelasnya.
Menurut dia, Bang Ongen sosok yang tak tergantikan bagi kader Hanura di Jakarta. Beliau disebut memiliki ketagasan dalam memimpin, taktis, cepat ambil keputusan, dan memiliki strategi jitu untuk besarkan partai.
Pada Pemilu 2019, Hanura gagal menembus kursi Dewan Kebon Sirih. Namun, perolehan suara Ongen saat itu cukup tinggi. "Bang Ongen, pun mendapatkan 13 ribu suara," tuturnya.
Sebelum purnatugas sebagai Ketua DPD Hanura DKI, Syarifuddin menyebut Ongen telah menyelesaikan seluruh pengurus tingkat DPD, DPC, dan PAC.
Selain Ongen, Syarifuddin mengungkapkan mulai hari ini, sebagian pengurus Hanura DPD DKI Jakarta juga telah mengundurkan diri.
"Tinggal jalankan partai saja, Ketua DPD Hanura DKI baru nanti. Semua infrastruktur partai sudah selesai," bebernya.
Sebelum mengundurkan diri, Ongen telah mengumpulkan pengurus partai mulai dari DPD dan DPC menyampaikan pengunduruannya sebagai ketua DPD Hanura sekaligus kader.
Lalu, dia mengucapkan mohon maaf atas pengunduran dirinya apabila ada ucapan atau kekeliruan dalam kepemimpinannya. "Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu), Bendahara, Dewan Pakar, dan Katua Dewaan Penasehat Partai juga ikut mundur mundur hari ini. Sebagian pengurus juga ikut mundur," ucapnya.