Partai Nasdem enggan memusingkan keputusan beberapa kadernya yang mengundurkan diri, pascadeklarasi mendukung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, sebagai calon presiden (capres) pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
"Memang haknya untuk mundur karena memang banyak orang yang keluar-masuk partai. Patah tumbuh, hilang berganti. Mati satu, tumbuh 1.000," kata politikus Nasdem Bestari Barus, saat dihubungi Alinea.id, Rabu (5/10).
Beberapa kader Nasdem tercatat mengundurkan diri menyusul pengumuman mencapreskan Anies pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Dua di antaranya adalah desainer asal Bali, Niluh Djelantik, dan Sekretaris Garda Pemuda Nasdem DPD Kota Semarang Hanandityo Narendro.
Meskipun demikian, bagi Bestari, mundurnya Niluh dkk pascadeklarasi Anies tidak beralasan. Pangkalnya, nama Anies bersama Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo, dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, sebagai capres dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Nasdem, medio Juni 2022.
Dia mengungkapkan, nama Anies mencuat lantaran diusulkan pengurus dari puluhan provinsi, termasuk Bali dan Jateng, termasuk Kota Semarang. Rakernas Nasdem pun mengamanatkan Ketua Umum Surya Paloh untuk memutuskan dan mengumumkan satu nama capres setelat-telatnya tiga bulan usai forum tersebut digelar.
Apalagi, mantan anggota DPRD DKI Jakarta ini mengingatkan, terdapat dialog dalam rakernas. Dengan demikian, semestinya menginterupsi munculnya nama Anies dalam forum tersebut.
"Jadi, kalau alasannya karena (mencapreskan) Anies Baswedan, ya, aneh. Ada 29 provinsi yang mencalonkan Anies Baswedan (dalam rakernas). Jadi, agak terlambat (untuk mundur), menurut saya," tuturnya.
Bestari juga heran dengan sikap Niluh dkk tersebut. Apalagi, langkah tersebut disampaikan secara terbuka kepada publik melalui berbagai kanal media.
"Setiap hari juga banyak orang yang mundur (dari partai) dan enggak pakai ngomong. Kita juga heran kenapa ngomong-ngomong. Jadi, menurut saya, kita hargai keputusan mundur. Kirimlah surat mundur. Jangan sampai tidak kirim (surat pengunduran diri) dan sudah di tempat lain, nanti repot," paparnya.
Lebih jauh, Bestari mengungkapkan, Nasdem tetap berkomitmen untuk mengusung Anies pada Pilpres 2024.
"Partai harus tetap jalan dengan segala keputusan dan konsekuensi yang diambil," tutur dia.