close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Partai NasDem mengkritik Menag, Yaqut Cholil Qoumas, buntut ucapan bidah memilih pasangan Amin. Dokumentasi Kemenag
icon caption
Partai NasDem mengkritik Menag, Yaqut Cholil Qoumas, buntut ucapan bidah memilih pasangan Amin. Dokumentasi Kemenag
Politik
Jumat, 15 September 2023 17:50

NasDem kritik Menag buntut ucapan bidah pilih pasangan Amin: Tidak etis!

Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun diminta menegur Yaqut Cholil Qoumas.
swipe

Partai NasDem meradang dengan pernyataan Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas, yang menyerukan para pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) tak memilih pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden (wapres) Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) alias Amin pada 2024. Ajakan itu dinilai tidak etis.

"Dari sisi etis dan etika, kalau yang dimaksud Amin adalah Anies-Muhaimin, rasanya tidak etis, ya. Apalagi, pakai bidah," ucap Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Ahmad Ali, dalam keterangannya, Jumat (15/9).

Terlebih, sambungnya, seruan tersebut disampaikan Yaqut sebagai pembantu presiden dalam kegiatan pemerintah, pembukaan orientasi PPPK, di Kota Surabaya, Jawa Timur (Jatim), pada Rabu (13/9). Baginya, pemerintah mestinya menjadi wasit yang baik dan taat dalam setiap permainan.

"Jangan mendiskreditkan orang. Apalagi, di forum pegawai negeri," katanya.

Ali pun mendorong Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegur Yaqut lantaran pernyataan itu menunjukkan adanya kepentingan politik praktis dalam acara pemerintah. Jika didiamkan, ia khawatir kepercayaan publik terhadap pemerintah merosot.

Diketahui, Yaqut meminta PPPK yang mengikuti orientasi memiliki putusan politik sepertinya pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024: tidak memilih pasangan Amin.

Pernyataan tersebut disampaikan dalam guyon dengan menyinggung nama Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Pendidikan dan Latihan Kementerian Agama (Balitbang & Diklat Kemenag), Amin Suyitno.

"Ini Aminnya tambahan atau sudah lama? Soalnya, lagi ramai ini 'Amin'. 'Amin' lagi ramai. Curiga. Soalnya, biasanya saya panggil Pak Yitno, bukan Pak Amin Suyitno. Jangan-jangan karena ada pasangan presiden singkatannya 'Amin'. Karena saya enggak milih itu. Jelas, ya. Kalau ada yang masih milih itu bidah," tuturnya disambut tawa lirih.

img
Fatah Hidayat Sidiq
Reporter
img
Fatah Hidayat Sidiq
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan