Para relawan Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, diminta tidak menjelek-jelekkan para pesaing jagoannya. Salah satunya adalah eks Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Ganjar dan Anies adalah dua tokoh yang kerap meraih elektabilitas tinggi dalam survei oleh berbagai lembaga. Namun, baru Anies yang mendapatkan dukungan dari partai politik (parpol).
"Saya sudah mengingatkan mereka, kalau dukung Ganjar, jangan membenci Anies," ucap eks Ketua Umum relawan Ganjar Pranowo (GP) Mania, Immanuel Ebenezer, di Jakarta, Kamis (9/2).
Noel, sapaan Immanuel, resmi membubarkan GP Mania sekaligus menarik dukungan dari Ganjar per hari ini. Dalihnya, Ganjar tidak memiliki gagasan dan hanya pintar memoles citra.
Noel menambahkan, banyaknya relawan Ganjar yang memainkan narasi kebencian menjadi salah satu menarik dukungan dari politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
"Kita tidak mau bangsa ini dikorbankan oleh narasi-narasi basisnya kebencian. Kita mau basis konsep, gagasan. Itu yang kita inginkan," tuturnya Ketua Umum Jokowi Mania (Joman) ini.
Noel mengklaim, keputusannya membubarkan dan menarik dukungan terhadap Ganjar didukung kelompok relawan lain. "Mereka apresiasi keputusan kita."
Menurut bekas Komisaris Utama PT Mega Elektra ini, Anies bukanlah figur yang memainkan politik identitas. Dicontohkannya dengan kinerja dan capaian Anies selama memimpin DKI Jakarta, 2017-2022.
"Anies yang dinarasikan selama ini [sebagai] kadrun (kadal gurun), ya, Anies membuktikan bahwa di Jakarta, kelompok Kristen yang disebut minoritas itu nyaman saja sama Anies," paparnya.
Di sisi lain, Noel sesumbar belum membangun komunikasi dengan Anies. "Belum ada komunikasi dengan Anies."