Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Oesman Sapta memastikan tidak akan mencalonkan diri menjadi calon presiden.
"Saya memang ganteng, tanya istri saya. Tapi saya tidak punya 'potongan' untuk jadi presiden. Jadi lebih baik saya tidak maju daripada malu," katanya, di sela buka puasa bersama wartawan parlemen di kediamannya, di Jakarta, seperti dilansir Antara, Kamis malam (7/6).
Oesman menyampaikan sikapnya itu ketika ditanya perihal adakah keinginan untuk maju menjadi calon presiden atau pun wakil presiden mendatang. Selain sebagai Ketua DPD RI, Oesman Sapta adalah Ketua Umum DPP Partai Hanura.
Oesman mengatakan Partai Hanura konsisten mendukung Presiden Joko Widodo untuk maju kembali sebagai Presiden RI. Sedangkan untuk calon wakil presiden akan diserahkan kepada presiden untuk memilih pendamping yang bisa diajak bekerja bersama.
"Saya percaya Presiden Jokowi ini cerdas, menyenangkan semua orang. Dia tahu kapan melakukan langkah politik, saya gak mau berandai-andai, tetapi Hanura konsisten mendukung untuk kedua kalinya," ujarnya lagi.
Dalam kesempatan yang sama, wartawan juga mempertanyakan kebijakan pemerintah dalam memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) yang dinilai sebagian pihak telah membebani keuangan pemerintah daerah.
Menanggapi hal itu, Oesman Sapta mengatakan adalah tugas dari Kemendagri untuk dapat mengayomi binaannya, karena pemerintah tidak mengalami kerugian negara.
"Kita tidak bisa mengatakan salah atau tidak kebijakan ini. Tolong kasih masukan ke saya, kesimpulan apa yang harus saya sampaikan kepada pemerintah karena ini barang baru," katanya pula.
Oesman Sapta juga ditanya mengenai dirinya tidak pernah melakukan kunjungan ke luar negeri selama terpilih menjadi pimpinan DPD RI.
Oesman mengatakan bahwa selama 13 tahun terbentuk, DPD RI belum maksimal menghasilkan sesuatu yang bermanfaat untuk rakyat, sehingga dinilai belum perlu melakukan kunjungan kerja ke luar negeri.
"Sebaiknya anggota DPD RI lebih banyak melakukan kunjungan kerja ke daerah, karena DPD RI bekerja untuk daerah. Kalau memang butuh untuk mengetahui sesuatu tentang dunia luar 'kan bisa panggil dubesnya datang," ujarnya.