Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera memuji operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Bupati Nganjuk, Novi Rahman Hidayat, Senin (10/5).
Mardani mengatakan, OTT Bupati Nganjuk tak lepas dari andil pegawai KPK yang dikabarkan tidak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK) sebagai bagian dari seleksi ujian Aparatur Sipil Negara (ASN).
"Terkini, OTT yang KPK lakukan di Nganjuk justru dipimpin oleh pegawai KPK yang dikabarkan tidak lulus tes tersebut. Masih terus berprestasi meskipun diterpa isu tersingkir," kata Ketua DPP PKS itu dalam keterangannya, Senin (10/5).
Karena itu, Mardani meminta semua pihak tetap menjaga dan merawat KPK, terutama dari upaya pelemahan terhadap lembaga antirasuah tersebut. "Sekali lagi, kita perlu menjaga KPK, kita perlu merawat KPK, dan kita perlu mempertahankan KPK yang berintegritas. Kalau KPK tersuborganisasi terus menerus, maka tanda-tanda yang buruk bagi kemajuan bangsa ini," ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menyebut adanya OTT terhadap Bupati Nganjuk. OTT diduga terkait jual-beli jabatan. "Diduga begitu (terkait jual-beli jabatan). Kita sedang memeriksa," ujar Nurul kepada awak media.
Kendati demikian, Ghufron belum membeberkan detail penangkapan Bupati Nganjuk, termasuk jumlah orang yang ditangkap dan barang bukti yang disita. "Benar, KPK melakukan tangkap tangan di Nganjuk. Siapa saja dan berapa uang yang diamankan kita sedang melakukan pemeriksaan," katanya.