PAN dan PKS telah resmi memutuskan untuk tetap mendukung Prabowo Subianto sebagai Capres 2019-2024.
Partai Amanat Nasional melalui hasil Rapat Kerja Nasional IV resmi memutuskan mendukung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden pada Pilpres 2019.
"Dari hasil penyampaian aspirasi seluruh DPW, kami bisa bacakan kesimpulan untuk Capres yang akan diusung Bapak Haji Prabowo Subianto," kata Ketua DPP PAN Yandri Susanto saat membacakan kesimpulan Rakernas IV PAN di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (9/8) malam.
Untuk posisi Cawapres, kata Yandri, terdapat dua opsi, yakni Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan atau Ustaz Abdul Somad.
"Seluruh peserta Rakernas sepakat. Jika terjadi dinamika atau ada hal-hal penting untuk segera diambil keputusan, seluruh peserta menyerahkan mandat sepenuhnya kepada Ketua Umum PAN untuk mengambil keputusan demi kepentingan PAN dan bangsa serta negara," ujar Zulkifli.
Seiring dengan lahirnya keputusan melalui forum demokratis Rakernas IV PAN, kata Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, tidak ada lagi perbedaan pendapat di internal PAN.
"Memang tadi di dalam Rakernas ada beragam pendapat. Akan tetapi, apa pun dengan hasil ini semua akan patuh tidak ada lagi perbedaan pendapat," ujar Zulkifli.
Sementara itu, DPP PKS memutuskan akan tetap berada di dalam koalisi yang dibangun Partai Gerindra dan mendukung majunya Prabowo Subianto sebagai Calon Presiden (Capres).
"PKS telah memutuskan untuk memberikan dukungan kepada capres Prabowo Subianto dan cawapres mitra koalisi. Inilah hasil maksimal yang dapat kami ikhtiarkan," kata Sekjen DPP PKS Mustafa Kamal di Kantor DPP PKS, Jakarta, Kamis malam.
Penegasan tersebut sekaligus disampaikan menyusul adanya kesimpangsiuran akan adanya kemungkinan poros ketiga menjelang deklarasi kubu Prabowo.
Hingga saat ini, lanjut dia, PKS terus melakukan komunikasi politik mitra koalisi pendukung Prabowo agar bersedia mengusung Cawapres sesuai dengan Ijtima Ulama. Keinginan tersebut diyakini akan dapat diterima dengan baik oleh seluruh mitra koalisi.
"PKS terus mengawal ijtima Ulama sampai detik-detik terakhir agar hasilnya bisa diterima secara maksimal. Kita terus mengkomunikasikan dengan para ulama, khususnya GNPF ulama dan ulama-ulama lainnya," ujarnya.
Ijtima ulama merekomendasikan Prabowo Subianto sebagai capres serta Salim Segaf Al Jufri dan Ustad Abdul Somad (UAS) sebagai cawapres. PKS tidak mau berandai-andai bila Prabowo ternyata tidak mengindahkan Ijtima Ulama, apalagi sampai meninggalkan Partai Gerindra sebagai mitra koalisi.
Belakangan ini sosok Wagub DKI Jakarta Sandiaga Uno terus menguat dan diprediksi menjadi wakil Prabowo.
"Sandiaga Uno memang sudah tersebar di media. Tapi kami belum tahu apakah nama itu yang akan diusulkan. Kita masih akan bicarakan. Ini detik-detik yang sangat menentukan. Segala sesuatunya masih sangat terbuka," ujarnya.
Sumber: Antara