Sekjen Partai Amanat Nasional Edy Suparno mengatakan partainya telah memberikan mandat kepada ketua umum, Zulkifli Hasan untuk menentukan arah politiknya. Terlebih, pada Rakornas 2017 silam, partai besutan Amien Rais tersebut telah mendapuk Zulkifli sebagai calon presiden (capres) pada hajatan pemilu mendatang.
Hingga saat ini, PAN masih konsisten untuk mengedepankan kader terbaiknya untuk maju.
"Dan kader terbaik kita kali ini adalah Zulkifli Hasan," katanya.
Sebagai partai kader, PAN akan bekerja secara maksimal jika kadernya ingin maju pada perhelatan pilpres. Namun kala realitas politik berkata lain, terutama dengan perolehan suara hanya 7,5%. Maka PAN masih berjibaku menggandeng partai lain untuk berkoalisi.
Penunjukkan Zulkifli sendiri tak mutlak dan masih bergantung pada mufakat partai. Kalaupun ada perubahan, itu baru akan dibahas saat rakornas 2018 ini. Hal itu diamini Ketua PAN Zulkifli Hasan, "Jika ada perubahan pencapresan, nanti tunggu tanggal mainnya."
Mengenai kedatangannya dalam acara rakernas Gerindra, Zulkifli mengatakan dirinya hanya memenuhi undangan yang diberikan.
"Gerindra undang ya datang, PDI Perjuangan undang ya datang, Golkar mau ketemu ya ketemu," katanya.
Jangan sampai, imbuhnya, karena adanya perbedaan kemudian justru memicu permusuhan. Menurutnya, kendati preferensi presiden dan kepala daerah berbeda, Ketua MPR itu tak ingin terpecah sebagai warga negara Indonesia.
Ditanya akan berkoalisi ke poros Jokowi atau Prabowo, ia enggan menyebutkan secara terang. Ia hanya berujar, akan merapat pada koalisi nasional yang mampu menjahit kembali 'merah putih'.