Sekretaris Jenderal DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Eddy Soeparno, mempertanyakan metodologi hingga cara kerja lembaga survei yang menempatkan partainya tidak lolos parliament threshold (PT). Kenyataannya, kata dia, justru berbeda sekali bahwa setiap pemilu, PAN lolos PT dan jauh di atas prediksi yang sudah disampaikan oleh sejumlah lembaga-lembaga survei tersebut.
Eddy mengatakan, pihaknya telah melakukan pengkajian cukup lama dari pemilu ke pemilu. Disebutkan, ada sejumlah lembaga survei yang secara konsisten selalu menempatkan PAN sebagai partai yang tidak lolos PT.
"Oleh karena itu, kami justru mempertanyakan metodologi, sampling dan cara kerja dari sejumlah lembaga survei yang secara konsisten dari pemilu ke pemilu selalu salah dan keliru memprediksi elektabilitas PAN dan selalu mengatakan PAN tidak lolos dari PT. Nah, ini yang menjadi hal yang membingungkan kami ," kata Eddy kepada wartawan, Senin (20/3).
Meski demikian, Eddy mengatakan, tidak mempersoalkan lebih jauh hal tersebut. Mengingat, masing-masing lembaga survei memiliki metodologi sendiri dalam melaksanakan survei.
Menurutnya, ada juga lembaga yang akurat bisa memprediksi hasil elektabilitas dan hasil PAN di pemilu yang lalu dan di pemilu sebelumnya. Sayangnya, tegas Eddy, sejumlah lembaga juga kerap memprediksi keliru soal PAN.
"Tapi memang ada yang langganan, langganan keliru untuk memprediksi hasil dari pemilu yang diikuti oleh PAN," tutur dia.
Lebih jauh, Eddy mengatakan, PAN akan bekerja keras dengan berbagai instrumen yang dimiliki di internal partai. Termasuk juga menjadikan survei terutama survei-survei yang selama ini tepat memprediksi PAN sebagai partai yang lolos di parlemen.
"Dan kurang lebih nilai angkanya juga tidak lebih jauh dari hasil aktualnya. Itulah akan kami jadikan mitra kami untuk memberikan bantuan dukungan navigasi di dalam pemilu yang akan datang," tuturnya.