Wakil Skeretaris Jenderal (Wasekjen) PAN Saleh Partaonan Daulay menyayangkan pernyataan Sekretaris Kabinet (Seskab), Pramono Anung yang menyarankan Presiden Jokowi tak berkunjung ke kota Kediri, Jawa Timur. Pramono khawatir Jokowi lengser seperti yang terjadi pada Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) usai kunjugan ke Kediri.
Menurut Saleh, sebaiknya Pramono tidak mengeluarkan pernyataannya itu. Pasalnya tidak ada argumen sosiologis, politis, akademis, dan religius yang dapat memperkuat asumsinya tersebut.
"Bahkan, pernyataan itu dapat menimbulkan kegalauan di tengah masyarakat. Kediri itu ya sama dengan Jakarta, siapa pun boleh datang berkunjung. Saya tidak percaya akan dugaan mistis seperti itu,” kata Saleh saat dihubungi wartawan, Senin (17/2).
Dikatakan Anggota Komisi IX DPR ini, Pramono tidak perlu khawatir mengenai jabatan Jokowi sebagai presiden. Saleh menilai tidak akan mungkin Jokowi lengser karena hanya berkunjung ke Kediri.
Pramono, kata Saleh, harus sadar bahwa situasi politik di tanah air sangat stabil. Faktanya Jokowi didukung masyoritas partai politik dan banyak kelompok masyarakat.
“Tidak mudah loh untuk melengserkan presiden. Ada banyak persyaratan konstitusional yang harus dipenuhi. Dengan persyaratan itu, rasanya sulit sekali," ujarnya.
Kritik hampir sama disampaikan Politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean, yang menilai pernyataan Pramono cukup menyedihkan dan memalukan. Apalagi jika benar ada kepercayaan terhadap takhayul, jika seorang presiden berkunjung ke Kediri akan terancam jabatannya.
Bagi Ferdinand, pernyataan ini juga kontradiktif dengan apa yang pernah disampaikan Jokowi dalam berbagai kesempatan pidatonya.
"Pak Jokowi bahkan dalam sebuah pidatonya pernah mempertanyakan orang-oramg yang masih percaya takhayul, dan ternyata sekarang kita mengetahui bahwa beluau juga percaya takhayul," ujarnya.
Ferdinand lantas membandingkan dengan era Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang disebutnya tidak pernah ada ketakutan serupa.
Buktinya, sambung dia, dua kali SBY berkunjung ke Kediri tidak terjadi apapun yang membahayakan jabatan pendiri partai Demokrat itu.
"SBY berhasil sukses mengakiri jabatannya secara gemilang dan berprestasi. Itu karena SBY bekerja baik dan dicintai rakyatnya. Entahlah yang sekarang, mungkin takut karena tidak dicintai rakyat lagi sehingga dihantui takhayul bisa lengser," urai Ferdinand.
Sebelumnya, Pramono menyatakan Presiden Jokowi tidak disarankan istana untuk tidak berkunjung ke kota Kediri. Hal itu disampaikan Pramono saat berkunjung ke Pondok Pesantren Lirboyo, Kota Kediri, Sabtu (15/2).
Pada kesempatan itu, Pramono mengaku salah satu yang menyarankan agar Jokowi tidak melakukan lawatan ke Kediri. Pasalnya, ia khawatir akan memengaruhi kelangsungan jabatan dia sebagai presiden.
"Karena saya masih ingat, ini mau percaya atau enggak, Gus Dur kondur (pulang) dari Lirboyo, tidak begitu lama gonjang-ganjing di Jakarta," ujar Pramono.