close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Anggota Komisi VI DPR RI Muhammad Husein Fadlulloh. Foto: Dok/Man.
icon caption
Anggota Komisi VI DPR RI Muhammad Husein Fadlulloh. Foto: Dok/Man.
Politik
Selasa, 14 Juni 2022 19:29

Panja Komisi VI gali informasi investasi Telkomsel ke GoTo

Panja Investasi mendalami proses investasi PT Telkom Indonesia ke GoTo.
swipe

Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mendalami alur dan proses investasi PT Telkom Indonesia melalui anak perusahaannya ke PT GoTo Gojek Tokopedia (GoTo) dalam rapat Panitia Kerja (Panja) Investasi DPR dengan Direktur Utama (Dirut) PT Telkom Indonesia (Persero) dan Dirut PT Telekomunikasi Selular di Senayan, Selasa (14/6).

"Pada hari ini adalah rapat panja yang pertama. Pada intinya kami tentunya ingin mencari tahu lebih dalam mengenai proses dan juga mengenai alur-alur dari investasi Telkomsel di Goto ini. Ya, jadi ini pertemuan awal menggali informasi dulu sebetulnya," kata anggota Komisi VI DPR Muhammad Husein Fadlulloh kepada wartawan, Selasa. 

Politikus Partai Gerindra itu mengungkapkan diselenggarakannya Rapat Panja yang tersebut juga bertujuan agar publik bisa mendapatkan informasi melalui paparan yang diberikan oleh pihak Telkom dan Telkomsel terkait dengan polemik investasi perusahaan tersebut pada emiten teknologi tersebut. 

"Panja ini juga bertujuan agar publik dapat mendapatkan informasi melalui paparan yang diberikan dari pihak Telkom dan Telkomsel, karena nantinya materi rapat dapat diakses oleh publik dan disiarkan oleh media," katanya.

Direktur Utama Telkomsel Hendri Mulya Syam memberikan paparan terkait investasi yang dilakukan Telkomsel kepada perusahaan yang sebelumnya bernaung di bawah PT Aplikasi Karya Anak Bangsa. 

Hendri juga menanggapi adanya berita ketidaksamaan pencatatan antara laporan keuangan GoTo dan Telkom terkait obligasi konversi sebesar Rp2,1 triliun. 

"Berdasarkan laporan keuangan auditan GoTo di tahun 2021 yang bisa diakses oleh publik secara arus kas, GoTo mencatat penerimaan dana sejumlah sama dengan yang dibayarkan oleh Telkomsel yaitu sebesar US$150 juta atau Rp2,1 triliun seperti tercermin dalam bagian laporan arus kas pencatatan atas pencatatan laporan keuangan 20b di GoTo," jelasnya.

"Berdasarkan laporan auditan Goto di tahun 2021 yang bisa diakses oleh publik juga, secara pengakuan pencatatan pada nilai neraca keuangan GoTo juga mencatatkan kewajiban yang sama dengan nilai obligasi Telkomsel yang diakui sebagai sebesar Rp614 miliar liabilities derivatif di dalam catatan atas laporan keuangan 18 di GoTo serta sebesar Rp1.499 miliar pinjaman selain bank jangka panjang, itu tertera dalam laporan catatan keuangan 20b di GoTo. Sehingga jika dijumlahkan secara total sama dengan Rp2,1 triliun sehingga tidak ada selisih sebesar Rp600 miliar seperti yang diberitakan," tambah Hendri.

Terkait dengan fluktuasi yang terjadi pada investasi, Husein menambahkan sebenarnya merupakan hal yang wajar jika terjadi fase untung dan rugi. Namun, anggota dewan asal daerah pemilihan Jawa Barat XI ini berharap Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bisa mempelajari lebih dalam terkait investasi pada industri digital karena memiliki pergerakan yang berbeda dari industri konvensional. 

Dia juga berharap fenomena startup bubble burst yang sedang menghantui perusahaan-perusahaan rintisan berbasis teknologi di Indonesia juga bisa menjadi pelajaran dan pertimbangan bagi BUMN yang berinvestasi di industri digital. 

img
Marselinus Gual
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan