close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Sekretaris Jenderal DPP Partai Nasdem sekaligus Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G Plate (kedua dari kanan). Foto:  Alinea.id/Marselinus Gual.
icon caption
Sekretaris Jenderal DPP Partai Nasdem sekaligus Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G Plate (kedua dari kanan). Foto: Alinea.id/Marselinus Gual.
Politik
Senin, 13 Juni 2022 20:32

Partai Nasdem tidak undang Jokowi dalam rakernas

Rakernas Nasdem bukan seperti munas ataupun kongres yang bersifat umum atau terbuka untuk publik.
swipe

Sekretaris Jenderal Partai Nasdem, Johnny G Plate menegaskan pihaknya tidak mengundang Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat kerja nasional (rakernas) Partai Nasdem yang digelar pada 15-17 Juni 2022. Johnny berdalih, Rakernas yang akan berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta itu bersifat internal. 

Johnny mengatakan, pihaknya juga tidak mengundang partai politik lain dalam acara tersebut. Selain bersifat internal, rakernas bukan seperti musyawarah nasional (munas) ataupun kongres yang bersifat umum atau terbuka untuk publik.

"Kita menghormati Bapak Presiden dengan segala kesibukannya. Kan di agenda-agenda Nasdem, Bapak Presiden selalu hadir. Tapi ini agenda internal," kata Johnny di kantor DPP Nasdem, Tower Nasdem, Jakarta, Senin (13/6). 

Menurut Johnny, ada dua agenda utama dalam rakernas nanti. Pertama, konsolidasi organisasi dalam rangka untuk mengambil bagian dan keikutsertaan Partai Nasdem di dalam sirkulasi demokrasi pada Pemilu 2024

Terkait agenda ini, pihaknya melakukan evaluasi dan konsolidasi struktural hierarki di seluruh jenjang kepengurusan. Mulai dewan pimpinan wilayah (DPW), pengurus ranting, kelengkapan personil dan pendataan keanggota Partai Nasdem yang dilakukan secara elektronik

"Yang saat ini konsolidasinya bergerak secara masif sampai di garis depan yaitu di tingkat ranting kecamatan, kelurahan di Indonesia," ucap dia.

Agenda kedua berkaitan dengan Pilpres 2024. Semula, kata dia, Partai Nasdem sedianya melakukan seleksi secara berjenjang dan merencanakan konvensi capres. Namun, partainya memilih pendeketan rakernas lantaran ambang batas pencalonan presiden harus terpenuhi lebih dahulu. Selain itu, posisi Partai Nasdem saat ini masih sendirian dengan jumlah suara 59 kursi di DPR RI.

"Bentuk rekomendasi bottom up dari bawah ke atas yang sudah dilakukan telaah penelitian dan penjaringan oleh DPW di seluruh Indo secara berjenjang ke tingkat ranting. Yang nanti pada saat rakernas kan disampaikan sebagai rekomendasi setiap DPW kepada SC (stering comittee) DPP untuk menghasilkan rekomendasi capres," jelas dia.

Dia menjelaskan, rekomendasi capres dari DPW akan diserahkan kepada Ketua Umum Surya Paloh yang selanjutnya akan memilih seorang capres defenitif untuk dibicarakan bersama-sama dengan calon mitra koalisi capres. Dia berujar, pembentukan koalisi pencalonan presiden baru terbentuk setelah pihaknya telah mengantongi satu nama capres. 

"Agak berbeda dengan rencana membentuk koalisi tanpa capres. Nasdem melihat begitu penting dan stategisnya untuk terlebih dahulu mendapatkan dan menghasilkan calon presiden melalui rekrutmen berjenjang sehingga partisipasi seluruh kader internal Nasdem ikut ambil bagian rekrutmen ini. Memperhatikan pendapat dan saran berkembang di masyarakat," kata dia.

img
Marselinus Gual
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan