Pemilihan Wali Kota Solo (Pilwalkot) 2024 potensial hanya bakal mempertemukan kandidat yang di-endorse Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan PDI-Perjuangan. Saat ini, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sudah merilis surat rekomendasi untuk mengusung penguasa Pura Mangkunegaran KGPAA Mangkunagoro X alias Gusti Bhre sebagai calon wali kota.
Di lain kubu, PDI-P sudah menyiapkan Teguh Prakosa sebagai kandidat. Teguh saat ini menjabat sebagai Wali Kota Solo setelah Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Jokowi, mengundurkan diri dari jabatannya. Teguh adalah pendamping Gibran di Pilwalkot Solo 2019.
Berkaca pada hasil survei teranyar, analis politik dari Universitas Diponegoro (Undip) Wahid Abdurrahman memprediksi Pilwalkot Solo hanya bakal diisi dua pasang kandidat. Satu kandidat diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) dan trah Jokowi, sedangkan kandidat lainnya disokong PDI-P.
"Dari sisi keluarga Jokowi yang diwakili Kaesang dan PSI sepertinya ingin mendorong Kanjeng Gusti Mangkunagoro X, sementara dari sisi PDI-P memiliki calon petahana Teguh Prakosa," ucap Wahid kepada Alinea.id, Rabu (24/7).
Hasil survei Jejaring Analiytics, Research and Communication Consulting (Jarcomm) yang digelar pada 27 Juni-2 Juli 2024 menunjukkan elektabilitas KGPAA Mangkunagoro X menduduki posisi teratas di Pilwalkot Solo, yakni sebesar 31,8%.
Teguh Prakosa bertengger pada posisi kedua dengan tingkat keterpilihan sebesar 27%, dibuntuti Ketum PSI Kaesang Pangarep (23,4%), Ketua DPD Golkar Solo Sekar Tandjung (4,2%), dan Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Surakarta Ferry Indrianto (3,9%).
Menurut Wahid, keluarga Jokowi ingin menggerus dominasi PDI-P di Solo. Apalagi, Solo merupakan kota kelahiran Jokowi dan putra-putrinya. Dari Solo pula Jokowi menapakki karier politik hingga jadi Gubernur DKI Jakarta dan Presiden RI ke-7. Dari penguasa Solo, Gibran juga sukses menduduki kursi wapres.
"Bercermin dari hasil Pilpres 2024 yang justru calon dari PDI-P Ganjar-Mahfud kalah telak di Jawa Tengah, keluarga Jokowi cukup percaya diri ingin merebut kuasa politik PDI-P di Solo. Dua epicentrum ini akan bertarung sengit di Pilwalkot Solo," ucap Wahid.
Selain PSI, setidaknya ada 7 parpol lain yang sudah merekomendasikan Gusti Bhre sebagai kandidat Wali Kota Solo, yakni Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Golkar, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Direktur Eksekutif Demos Institute Ade Reza Hariyadi sepakat Pilwalkot Solo bakal jadi medan pertarungan yang sengit bagi PDI-P dan Jokowi. Menurut dia, PDI-P akan mati-matian mempertahankan agar Surakarta tak dikuasai trah Jokowi.
"Sehingga terbuka kemungkinan skenario untuk melanjutkan model koalisi Indonesia Maju (KIM) di nasional (ke pilkada). Jadi, KIM diteruskan dalam Pilkada Solo," ucap Ade kepada Alinea.id, Rabu (24/7).
Punya 20 kursi di DPRD Solo, PDI-P bisa mencalonkan sendiri kandidat Wali Kota Solo. Meski begitu, Ade menyarankan agar PDI-P segera mencari rekan koalisi.
"PDI-P tetap harus berhati-hati. PDI-P tetap harus berkoalisi karena kalau tidak, dan ingin mencalonkan sendiri, maka PDI-P bisa menjadi musuh bersama di Pilwakot Solo," kata dia.
Salah satu yang bisa diajak bergabung, menurut Ade, ialah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang punya 7 kursi di DPRD Solo. PDI-P bisa menawarkan kursi Wakil Wali Kota sebagai gula-gula untuk merayu PKS bergabung.
"Jadi, saya kira PKS akan menjadi kuda hitam di situ (Pilwalkot Solo). Tergantung nanti dia bermitra dengan koalisi KIM atau dengan PDIP," jelas Ade.
