DPP PDI Perjuangan (PDIP) memberi sinyal bakal mengumumkan calon presiden (capres) yang akan diusung di Pilpres 2024 pada Juni 2024, bertepatan dengan Bulan Bung Karno. Ketua DPP PDIP, Said Abdullah, mengaku informasi itu didapatinya dari Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto.
Meski sedikit ragu, namun Said meyakini jika apa yang disampaikan Hasto merupakan arahan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
"Kalau saya katakan insyaallah, takut terpeleset, takut salah. Tapi kalau Pak Sekjen menyampaikan di bulan Juni, ya saya percaya Pak Sekjen sudah dapat arahan Bu Ketum," kata Said di komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (8/2).
Kendati demikian, Said belum membeberkan siapa calon kuat yang dipilih Megawati. Menurutnya, capres merupakan kewenangan Megawati sebagai nahkoda PDIP.
"Kalau soal pengumuman itu di tangan Ibu Ketum (Megawati) dan sebagaimana disampaikan Sekjen (Hasto Kristiyanto), bulan Juni," ucap Said.
Sebelumnya, Megawati mengatakan, sosok calon presiden (capres) yang akan diusung di Pilpres 2024 merupakan urusannya sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP). Dia meminta seluruh kader terus bekerja sesuai program untuk meraih kemenangan ketiga kalinya.
Menurut Megawati, ia tidak mungkin membawa PDIP ke kondisi berbahaya lantaran keliru memilih capres.
"Yowes, ora usah mikir, urusan calonnya itu adalah hak ketua umum. Pokoke, gak mungkin ibu jeblos kan kalian ke sumur. Kita kalau bekerja pasti menang," ujar Megawati dalam pidato politiknya di acara HUT ke-50 PDIP di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (10/1).
Menurut Megawati, PDIP telah dua kali meraih kemenangan di pemilu. Oleh sebab itu, kemenangan di 2024 merupakan tanggungjawab seluruh kader partai berlambang banteng moncong putih itu.
"Udah dua kali menang, masa ketiga kali tidak. Salah kalian!," ucapnya.