close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief/Antara Foto
icon caption
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief/Antara Foto
Politik
Selasa, 27 September 2022 16:34

PDIP minta Andi Arief setop sebar hoaks ke publik

Menurut hemat Said, apa yang disampaikan Andi Arief sama sekali tidak benar.
swipe

Ketua DPP PDI Perjuangan Said Abdullah meminta politikus Partai Demokrat tidak menyebarkan hoaks ke publik. Menurutnya, apa yang disampaikan Andi Arief belakangan ini mempertontonkan hal yang kurang elok di mata publik.

Hal itu disampaikan Said merespons pernyataan Ketua Bappilu DPP Partai Demokrat Andi Arief yang menyebutkan Puan Maharani bisa menjadi presiden jika semua pimpinan partai politik ditangkap-tangkapi aparat penegak hukum.

"Yang pertama Andi Arief itu  menurut hemat saya sangat berlebihan. Seharusnya Andi Arief, saya sungguh hormat ya sebenarnya, karena dia seharusnya lebih rasional memandang konstelasi politik nasional," kata Said di komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (27/9).

"Jangan kemudian Andi Arief membikin hoaks insuniasi  yang sungguh tidak pada tempatnya, kurang bijak di mata publik kalau terus menerus kita ini memproduksi hal-hal yang tidak baik," sambung dia.

Menurut hemat Said, apa yang disampaikan Andi Arief sama sekali tidak benar. Justru dia menyayangkan pernyataan Andi, termasuk kecurigaan Ketua Dewan Pertimbangan Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan adanya kecurangan di Pilpres 2024.

"Pertanyaan akhir saya kepada Andi Arief, keteladanan seperti apa yang akan ditunjukkan kepada masyarakat, jika Demokrat dalam hal ini terus menerus memborbardir hoaks kepada masyarakat. Karena apa yang disampaikan oleh Pak SBY dan Andi Arief itu semua tidak pernah terjadi," katanya.

Apalagi, kata dia, pertemuan Puan Maharani bertemu tiga pimpinan partai politik sebelumnya merupakan dalam rangka membangun silahturahmi.

"Dan fakta Mba Puan itu selalu berkunjung silaturahmi sudah ke tiga ketum parpol dan akan terus silaturahim kepada semua ketum parpol.

Konteksnya kan kalau membangun bangsa harus bersama, tanpa rasa saling curiga. Nah kalau elite saling curiga dan dilempar ke publik, tontonan ini sangat tidak menarik bagi masyarakat dan sungguh tidak mendidik," pungkasnya.

img
Marselinus Gual
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan