Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mempersilakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk melakukan penggeledahan di kantor Dewan Pimpinan Pusat yang terletak di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Demikian dikatakan Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan, Djarot Saiful Hidayat.
Bekas Gubernur DKI Jakarta itu menyampaikan hal tersebut menanggapi informasi yang beredar soal akan adanya kegiatan penggeledahan oleh KPK menindaklanjuti hasil operasi tangkap tangan atau OTT terhadap komisioner KPU Wahyu Setiawan pada Rabu (8/1).
“Partai (PDIP) tidak akan mengintervensi. Jadi, silakan saja (menggeledah). Asalkan betul-betul resmi,” kata Djarot saat ditemui di JI-Expo Kemayoran, Jakarta, pada Kamis (9/1).
Djarot menyebut, partainya akan bekerja sama dengan penegak hukum. Termasuk dengan KPK untuk menelusuri lebih lanjut kasus Wahyu Setiawan. Diduga, kasus tersebut melibatkan dua staf Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto berinisial D dan S.
Lebih lanjut, Djarot membantah informasi yang menyebutkan bahwa ada pihak dari partainya yang berusaha menghalang-halangi upaya penggeledahan KPK di kantor DPP PDIP. Menurutnya, penggeledahan belum dapat dilakukan karena KPK tidak dapat menunjukkan surat-surat resmi.
“Informasi yang saya terima bahwa yang bersangkutan (KPK) tidak ada bukti-bukti yang kuat seperti surat dan sebagainya," ujar dia.
Saat ditanya mengenai keterlibatan anggota partainya, Djarot belum mengetahui lebih rinci. Akan tetapi, pihaknya masih akan mengikuti proses hukum yang berlaku di KPK.
Sementara itu, salah satu petugas keamanan bernama Bury mengaku di kantor DPP PDIP tak ada kegiatan apa pun. Saat disinggung akan ada penggeledahan oleh KPK, dia mengaku tidak tahu. "Terkait penggeledahan saya kurang tahu," ujar Bury dari balik pintu gerbang Kantor DPP PDIP.
KPK diketahui tak hanya melakukan penggeledahan di Kantor DPP PDIP. Rencananya, tim Satgas Penindakan KPK juga akan menggeledah rumah Wahyu Setiawan di Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Namun, Plt Juru Bicara Bidang Penindakan KPK, Ali Fikri mengaku belum mengetahui ihwal rencana penggeledahan tersebut.
“Saya belum terkonfirmasi dengan tim lidik. Mereka masih bekerja di lapangan dan memeriksa pihak-pihak yang diamankan," ujar Fikri saat dikonfirmasi melalui pesan singkat.