close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto, Hasto Kristiyanto. Foto Antara.
icon caption
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto, Hasto Kristiyanto. Foto Antara.
Politik
Sabtu, 28 Januari 2023 21:51

PDIP respons isu Jokowi lakukan reshuffle di hari Rabu Pon

Dalam beberapa kali reshuffle, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memilih melakukannya tepat di Rabu pon.
swipe

Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto merespons isu reshuffle atau perombakan kabinet pada 1 Februari 2023, tepat di hari Rabu pon. Pangkalnya, dalam beberapa kali reshuffle, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memilih melakukannya tepat di Rabu pon.

"Ya, Rabu pon, berbagai momentum-momentum pada Rabu pon, itu memang sering mengandung sesuatu yang istimewa dalam pengertian muncul kesadaran batin di dalam mengambil keputusan-keputusan strategis. Setiap orang punya preferensi itu," kata Hasto kepada wartawan, Sabtu (28/1).

Isu reshuffle mencuat belakangan ini dan dikaitkan dengan pencopotan menteri NasDem dari kabinet. Ini tak lama setelah partai besutan Surya Paloh itu mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) 2024.

Setelah sempat meredup beberapa pekan, isu reshuffle kembali diperbincangkan setelah Presiden Jokowi memanggil Surya Paloh ke Istana Presiden pada Kamis (26/1). Meski demikian, DPP NasDem membantah jika Jokowi dan Paloh bertemu untuk membahas reshuffle.

Lebih lanjut, kendati berbicara mengenai momentum, Hasto mengatakan reshuffle merupakan kewenangan Presiden Jokowi. Soal kapan akan dilakukan, PDIP menyerahkan hal tersebut kepada presiden.

"Kalau reshuffle kan hanya bisa terjadi atas kehendak bapak presiden dan itu kewenangan bapak presiden," ujar Hasto.

Ia mengatakan, PDIP sebagai partai pendukung pemerintah memang telah memberikan berbagai masukan. Namun, PDIP belum bisa membeberkan nama lantaran terkait masa depan seseorang.

"Tentu saja sebagai partai kami memberikan masukan, tapi terkait dengan nama, ada aspek-aspek teknis, ini menyangkut masa depan seseorang. Kami mohon maaf tidak bisa menyampaikan," ungkapnya.

Hasto mengatakan, Proklamator RI Soekarno atau Bung Karno juga mempunya preferensi dalam mengambil kebijakan. Yakni melihat momentum 17 Agutus 1945 dalam pembangunan Waduk Jati Luhur.

"Kemudian menetapkan pola pembangunan semesta berencana, itu total halamannya seperti itu, mewakili 17-8-45. Sehingga itu preferensi, biasa dipilih para pemimpin,” ujar Hasto.

"Jadi ya kita tunggu saja apakah akan terjadi reshuffle atau tidak (pada Rabu Pon), kita tunggu saja keputusan presiden," pungkasnya.

img
Marselinus Gual
Reporter
img
Satriani Ari Wulan
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan