Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri. disebut tak menganakemaskan putrinya, Puan Maharani. Sebagai petugas partai, Puan diperlakukan sama dengan semua kader di partai berlambang moncong putih itu.
Ketua DPP PDIP Said Abdullah mengatakan, Puan tentunya akan menjalani perintah Megawati. Nasib Ketua DPR itu sepenuhnya ada di tangan Megawati, apakah ditunjuk sebagai calon presiden (capres) atau calon legislatif (caleg) di Pemilu 2024.
"Karena kami-kami ini di partai tidak ada anak emas, anak perak anak tembaga semua sama, kami semua petugas partai," kata Said komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (8/2/2023).
Said menjelaskan, saat ini seluruh kader PDIP sedang fokus untuk mempersiapkan penjaringan kader untuk menjadi caleg di Pileg 2024. Namun, terkait penentuan capres yang akan diusung oleh PDIP, kader telah menyerahkan sepenuhnya sebagai hak prerogatif Megawati.
"Sekarang ini prosesnya di kami itu baru penjaringan di tingkat 2 dan provinsi, nanti insyaallah bulan Maret sampai April baru untuk DPR RI," ujarnya.
Megawati sendiri belum memutuskan capres yang akan diusung PDIP di Pilpres 2024. Saat ini, ada dua kader yang 'bersaing ketat' di internal PDIP, yakni Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Puan Maharani.
Dari hasil survei berbagai lembaga, elektabilitas Puan dan Ganjar sangat terpaut jauh. Ganjar bahkan merajai hampir semua lembaga survei, mengalahkan sejumlah kandidat di luar PDIP.
Sebaliknya Puan, sampai saat ini baru berhasil mendekati angka 5%. Namun, PDIP kerap mengkalim jika elektabilitas bukanlah satu-satunya faktor yang menentukan seorang kader diusung sebagai capres.