close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Jokowi. Foto: Setkab.
icon caption
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Jokowi. Foto: Setkab.
Politik
Senin, 06 Juni 2022 17:22

PDIP tak mau terprovokasi isu hubungan Jokowi dan Megawati merenggang

Hubungan Jokowi dan Megawati diklaim masih seperti biasa, sebagai kader partai dan pimpinan partai.
swipe

Politikus PDI Perjuangan (PDIP), Junimart Girsang, angkat bicara perihal isu merenganggannya hubungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Menurut dia, hubungan Jokowi dan Megawati masih seperti biasa, sebagai kader partai dan pimpinan partai.

"Pak Jokowi kan kader PDIP. Jadi kalau bicara hubungan, ya hubungan sebagai kader. Kan begitu, komunikasi sebagai kader, bagaimana seorang kader itu meminta arahan kepada Ibu Ketua Umum. Bagaimana seorang kader itu minta arahan kepada DPP, kan begitu. Jadi kalau disebutkan renggang atau tidak renggang, ya sebagai kader tidak boleh renggang," kata Junimart di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (6/6).

Junimart menegaskan, partainya memiliki aturan tersendiri untuk menyikapi kadernya jika yang bersangkutan melawan atau membangkang.

Mengingat hubungan Jokowi dan Megawati, termasuk PDIP baik-baik saja, pihaknya pun tidak mau terprovokasi dengan isu tersebut. Apalagi, kata dia, isu tersebut berkembang di tahun politik menjelang Pilpres 2022.

"Jadi jangan dibenturkan antara Pak Jokowi dengan partai, dengan Ibu Megawati, jangan begitu dong! Kita gak mau juga terprovokasi. Ini kan sudah semi tahun politik, tahun depan sudah murni tahun politik, dan sekarang sudah mulai masuk nih, sudah mulai masuk," katanya.

Isu merenggangnya hubungan Jokowi-Megawati mencuat setelah sejumlah elite PDI Perjuangan, termasuk Megawati, tak menghadiri acara pernikahan adik Jokowi, Idayati, dengan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman. Selain itu, teranyar Megawati yang menjabat Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) juga tidak datang di acara peringatan Hari Lahir Pancasila yang dihadiri Jokowi di Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Junimart menegaskan, ketidakhadiran Megawati di acara yang dihadiri Jokowi semata-mata karena berbenturan agenda.

"Loh, masing-masing kan sudah punya agenda, ya kan, sudah punya agenda masing-masing yang tidak bisa ditinggalkan ya, dan tidak bisa diwakilkan. Kita harus ambil positifnya lah, jangan langsung kita menyimpulkan ternyata renggang, jangan begitu," ucap dia.

img
Marselinus Gual
Reporter
img
Ayu mumpuni
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Berita Terkait

Bagikan :
×
cari
bagikan