close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mulyanto. Foto: dpr.go.id.
icon caption
Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mulyanto. Foto: dpr.go.id.
Politik
Jumat, 24 Juni 2022 12:28

Pemerintah diminta kerja keras penuhi target proyek lapangan gas JTB

Proyek JTB yang berlokasi di Bojonegoro, Jawa Timur.
swipe

Anggota Komisi VII DPR, Mulyanto, meminta pemerintah berupaya keras penuhi target penyelesaian proyek lapangan gas Jambaran Tiung Biru (JTB). Menurut dia, pemerintah melalui SKK Migas harus mengawal secara ketat jadwal pengerjaan proyek tersebut. 

Mengingat, kata Mulyanto, proyek JTB yang berlokasi di Bojonegoro, Jawa Timur ini ditargetkan Pemerintah mulai berproduksi pada 20 Juli 2022.

"Artinya, tinggal satu bulan lagi waktunya. Sudah sangat mepet. Karena itu Pemerintah, dalam hal ini SKK Migas harus mengawal dengan ketat jadwal penyelesaiannya. Jangan sampai proyek ini molor lagi," ujar Mulyanto dalam keterangannya, Jumat (24/6).

Mulyanto menjelaskan, sebelumnya pemerintah menargetkan proyek dengan jumlah gas siap jual hingga 192 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) ini akan GOS (gas on stream) pada akhir 2021. Namun nyatanya, proyek ini tidak dapat diselesaikan dengan alasan yang tidak begitu jelas. 

"Karenanya sekarang harga mati, tidak boleh mundur lagi. Industri di Jawa Tengah dan Jawa Timur sudah lama menunggu aliran gas dari proyek ini. Apalagi sekarang Covid-19 sudah melandai dan roda industri mulai bergerak," tutur politikus PKS ini. 

Untuk diketahui, Proyek Strategis Nasional (PSN) Jambaran Tiung Biru (JTB) dilaksanakan oleh PT Pertamina EP Cepu (PEP Cepu). Lifting gas proyek ini mencapai 192 MMSCFD dari gas input sebesar 330 MMSCFD. 

Estimasi biaya pengembangan proyek ini senilai US$1,55 miliar atau setara dengan Rp 22triliun dengan Komitmen Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 40% atau setara dengan Rp8,8 triliun.

Gas yang dihasilkan akan menunjang sektor Kelistrikan, Pupuk dan Industri di Pulau Jawa, khususnya Jawa Timur dan Jawa Tengah. Dari lifting sebesar 192 MMSCFD, telah diperoleh komitmen dari PLN dan PGN sebesar 172 MMSCFD. Sisanya 20 MMSCFD belum diperoleh kejelasan pembeli.

img
Marselinus Gual
Reporter
img
Ayu mumpuni
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan