Basis pemilih Partai Nasdem dan Partai Demokrat diyakini tidak mencapai 50% yang mendukung Anies Baswedan, meski kedua partai itu sepakat membentuk koalisi di Pilpres 2024. Kecuali PKS yang mayoritas mendukung Anies, suara pemilih Nasdem dan Demokrat justru terbelah dan memilih Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto. Demikian temuan survei Indikator Politik Indonesia pada November 2022 yang dirilis hari ini, Kamis (1/12).
Survei menyebutkan, hanya 39,7% pemilih Nasdem yang memilih Anies, Ganjar 29,5%, Prabowo 11,9% dan sisanya memilih sejumlah kandidat lainnya.
Kemudian, pemilih Demokrat sebesar 33,3% memilih Anies, Ganjar 13,3% dan Prabowo 14,3%.
Sedangkan pemilih PKS sebesar 80,2% memilih Anies, Prabowo 10,8% dan Ganjar 5,3%.
Hal yang sama dialami pemilih Partai Golkar, terbelah ke Anies (27,1%), Prabowo 25,1% dan Ganjar 17,0%. Mirisnya, hanya 1,9% pemilih Golkar yang memilih Ketua Umum Airlangga Hartarto meski Menko Bidang Perekonimian itu mencalonkan diri sebagai Capres 2024.
Selanjutnya, pemilih Partai Gerindra juga tak sampai 50% memilih Prabowo Subianto. Ia hanya dipilih 45,7% oleh pemilih partainya. Suara pemilih Gerindra sebagian lari ke Anies Baswedan 23,4% dan Ganjar 12,9%.
Adapun PDI Perjuangan (PDIP), sebanyak 55,3% memilih kadernya sendiri yakni Ganjar, kemudian Prabowo 10,7% dan Anies 9,4%.
Sementara pemilih Partai Amanat Nasional (PAN) juga terbelah ke Anies (26,4%), Prabowo 23,6% dan hanya 12,7% yang memilih Ganjar. Tak satupun pemilih PAN yang mendukung Airlangga. Diketahui, Golkar, PPP dan PAN bersatu dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
Dukungan ke Ganjar cukup besar dari pemilih PPP yakni sebesar 38,3%, sisanya ke Anies 17,0% dan Prabowo 21,0%. Termasuk pemilih PKB, sebesar 32,8% memilih Ganjar, 18,8% ke Anies dan 11,8% ke Prabowo. Pemilih PKB sebesar 12,1% memilih Khofidah Indarparawansa.