Ujaran Prabowo mengenai elite bangsa yang goblok dan bermental maling menjadi kontroversial belakangan ini. Ujaran itu bahkan menimbulkan komentar dari tokoh-tokoh politik lainnya. Salah satu yang mengomentari ujaran Prabowo adalah mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD.
“Ya itu, kalau dicari ya pasti ada yang begitu. Kalau mau cari yang baik juga ada. Kan sama saja, cari orang-orang yang seperti Pak Prabowo banyak, yang tidak seperti pak Prabowo juga banyak. Itu di dalam politik biasa saja. Itu perlu dibuktikan dulu, perlu dicari,” katanya pada Alinea.
Tak hanya tokoh politik, ujaran Prabowo dalam pidatonya itu juga dikomentari pakar politik Effendi Gazali. Menurut Effendi, Prabowo sedang dalam kondisi gundah menghadapi pemilu 2019
“Dia di bawah tekanan waktu, partainya terus mendorong supaya dia maju. Elektabilitas yang berbeda-beda pun menimbulkan kemarahan,” tuturnya.
Belakangan memang ujaran Prabowo menuai perhatian. Tak hanya ucapannya mengenai elite bangsa ini, sebelumnya ia mengklaim Indonesia bubar 2030. Ia juga menyatakan penyesalan atas dukungannya terhadap Ahok di pilkada 2012 lalu.
Menurut pemerhati politik Stepi Anriani, ujaran-ujaran Prabowo itu justru akan memengaruhi cara pandang orang-orang di ruang lingkupnya. Oleh karena itu, penulis buku Intelegensi dan Pilkada ini menyarankan pemberitaan mengenai ujaran kasar yang telah dilontarkan Prabowo direduksir.
“Harapan saya memang sebaiknya ujaran-ujaran seperti itu tidak disebarkan, kita perkecil lah. Jadi usahakan pilkada sekarang ini biar adu gagasan saja, jangan adu personal," pungkasnya.