close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Penjelasan Wakil Menteri Agama (Wamenag), Zainut Tauhid Sa'adi, soal menghadiri kegiatan Perindo. Dokumentasi Kemenag
icon caption
Penjelasan Wakil Menteri Agama (Wamenag), Zainut Tauhid Sa'adi, soal menghadiri kegiatan Perindo. Dokumentasi Kemenag
Politik
Minggu, 30 April 2023 14:01

Penjelasan Wamenag soal menghadiri kegiatan Perindo

Kehadiran Zainut pada acara tersebut memicu polemik di internal PPP.
swipe

Wakil Menteri Agama (Wamenag), Zainut Tauhid Sa'adi, buka suara soal kehadirannya ke acara Partai Persatuan Indonesia (Perindo). Sebab, hal tersebut memicu polemik, terutama di internal partainya, Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Zainut menerangkan, kehadirannua dalam acara itu sebagai personal, khususnya ayah dari Najmi Mumtaza Rabbany, bukan pembantu Presiden Joko Widodo (Jokowi). Mumtaza diketahui bergabung ke Perindo bersama eks Ketua DPW Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DKI Jakarta, Michael Victor Sianipar.

"Saya datang bukan sebagai Wamenag, tapi sebagai ayah dari Najmi Mumtaza Rabbany. Saya datang ke lokasi acara jam 16.00 WIB sehingga tidak benar jika dibilang saya datang pada saat jam kerja," katanya dalam keterangannya, Minggu (30/4).

Zainut melanjutkan, anak telah dewasa dan memiliki kemerdekaan dalam menentukan pilihan politiknya. "Saya menghormati pilihan politiknya meskipun berbeda dengan pilihan politik saya." 

Bagi Zainut, perbedaan pilihan politik tidak boleh mengganggu dan merusak hubungan silaturahmi sesama, khususnya antara anak dengan orang tuanya. "Mari kita berpolitik secara dewasa, jangan lebay dan kekanak-kanakan," ucapnya.

Diketahui, kehadiran Zainut dalam kegiatan tersebut memicu gejolak di internal PPP. Bahkan, Ketua DPW PPP NTT, Djainuddin Nolek, meminta pimpinan partai mencopot Zainut sebagai Wamenag lantaran tindakannya dianggap tak beretika dan memalukan.

"Jika mendukung anaknya, tidak harus datang pelantikan kader Perindo. Kehadiran dia merupakan tindakan demonstratif yang sengaja ingin berhadap-hadapan dengan PPP, partai yang membesarkan namanya," tuturnya dalam keterangannya.

"Partai politik memiliki kewenangan untuk mengusulkan kadernya dicopot dari kursi wakil Menteri. Saya kira, banyak kader PPP yang memiliki kemampuan untuk menduduki jabatan tersebut selain memiliki pengetahuan agama yang baik juga loyal terhadap partai," sambungnya.

img
Fatah Hidayat Sidiq
Reporter
img
Fatah Hidayat Sidiq
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan