Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin upacara peringatan Hari Lahir Pancasila yang diselenggarakan di Lapangan Pancasila, Ende, Nusa Tenggara Timur. Orang nomor satu di Indonesia itu memimpin upacara dengan menggunakan pakaian adat Ende, yakni Ragi Lambu-Luka Lesu dengan ikat kepala berwarna kuning.
Tampak, Iriana Joko Widodo menggunakan kain khas tradisional Ende berwarna ungu.
Dalam upacara peringatan Harlah Pancasila di Ende, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menjadi pembaca teks Pancasila dan Wakil Ketua DPR RI Lodewijk Freidrich Paulus membacakan Pembukaan UUD 1945. Sedangkan, komandan upacara yakni Kolonel Inf Tunjung Setyabudi yang merupakan Komandan Brigade Infanteri/21 Komodo, Kodam Udayana.
Pembacaan doa dipimpin oleh Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy. Lalu, sejumlah menteri lainnya yang juga mengenakan pakaian adat hadir secara virtual.
Jokowi dalam pidatonya mengajak seluruh anak bangsa untuk membumikan Pancasila dan mengaktualisasikan nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dia menyampaikan, Pancasila bukan hanya telah mempersatukan bangsa Indonesia, tetapi juga telah menjadi bintang penuntun ketika bangsa Indonesia menghadapi tantangan dan ujian.
“Dan ini sudah dibuktikan berkali-kali dalam perjalanan sejarah bangsa, bahwa bangsa dan negara kita bisa berdiri kokoh sebagai negara kuat karena kita semua sepakat untuk berlandaskan pada Pancasila,” kata Jokowi dalam keterangan resmi, Rabu (1/6).
Dia menegaskan, Pancasila harus diimplementasikan dalam tata kelola pemerintahan. Bahkan, para pejabat pemerintah harus menjiwai dalam interaksi bersama anak bangsa.
“Kita harus betul-betul mengamalkan Pancasila dan memperjuangkan Pancasila, kita wujudkan dalam sistem kemasyarakatan, kebangsaan, dan kenegaraan kita,” ujarnya.