Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan pidato politik di hadapan para kader Demokrat di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Selasa (14/3). Menariknya, selain mengkritisi kebijakan ekonomi dan hukum pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), pidato lebih kurang 30 menit ini tidak menyinggung nama Anies Baswedan dan Koalisi Perubahan.
Analis politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago, menilai pidato AHY kemarin memang identik dengan internal Partai Demokrat. Namun, kata dia, kehadiran banyak kader dalam pidato tersebut belum dimanfaatkan oleh AHY untuk mendukung Koalisi Perubahan dan Anies Baswedan di Pilpres 2024.
Sinyal ini bisa saja terjadi akibat tidak adanya kepastian dari Partai NasDem dan PKS untuk nasib AHY di koalisi perubahan.
"Koalisi Perubahan ini masih sendiri-sendiri. Meskipun ketiga partai sudah menyatakan dukungan kepadaAnies Baswedan tetapi saya melihat Demokrat menunggu dari NasDem dan PKS terkait posisi AHY sebagai cawapres Anies," ujar Arifki, Rabu (15/3).
Arifki mengatakan, dengan adanya sikap politik pribadi Partai Demokrat terhadap pemerintahan Jokowi, terlihat langkah politik Demokrat lebih tajam dibandingkan NasDem yang masih berada di dalam pemerintahan. Menurutnya, Demokrat ingin ambil langkah duluan dari pada menunggu NasDem yang satu kakinya masih berada di pemerintahan.
"Dilematis yang dihadapi oleh NasDem terutama sikap politiknya dalam mendukung Anies, narasinya berada di pihak oposisi atau pemerintah. Mungkin saja, NasDem ingin mengkolaborasi narasi pemerintah dan oposisi. Yang terpenting NasDem memiliki kepentingan elektoral pada dua sisi," katanya.
Arifki mengatakan, jika itu dilakukan oleh NasDem, kemungkinan wakil Anies tidak AHY. Makanya, jika kepastian dari NasDem dan PKS masih lama, kemungkinan Demokrat bakal menawarkan diri pada partai lain.
"Pidato AHY itu memberikan pesan politik bahwa Koalisi Perubahan tidak mungkin tegas mengkritik pemerintah karena belum jelasnya posisi NasDem. Sepertinya AHY ingin menggiring sendiri sikap Demokrat ke hadapan rakyat tanpa harus menunggu AHY bakal menjadi cawapres Anies atau tidak," tutur Arifki.
Sebelumnya, Koordinator Juru Bicara Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan, partainya menyerahkan sepenuhnya perihal cawapres kepada Anies Baswedan. Terkait munculnya berbagai nama yang disebut-sebut bakal menjadi cawapres, bagi Herzaky itu sah-sah saja.
"Kami sudah sampaikan bahwa itu sepenuhnya merupakan hak dan wewenang dari mas Anies Baswedan selaku bacapres. Kami akan mengikuti. Kalaupun misalnya masih di sana-sini kader menyampaikan aspirasi itu kan sah-sah saja. Namanya kader menyampaikan aspirasi," kata Herzaky di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (14/3).