Setelah menarik dukungan dari Ridwan Kamil, Partai Golkar menunjuk Dedi Mulyadi untuk dijagokan dalam Pilgub Jawa Barat (Jabar) 2018. Bahkan, saat ini Bupati Purwakarta itu terus menjalin komunikasi intensif dengan Wakil Gubernur Jabar, sekaligus kader Partai Demokrat, Deddy Mizwar untuk menjadi pasangannya.
"Kita sudah satu visi dan misi, sudah seperti keluarga. Kakak-adik lah dengan Pak Deddy," terang Dedi Mulyadi susai mengunjungi kediaman Deddy Mizwar Senin malam.
Sedangkan di tingkat pusat, usai pergantian Ketua Umum dari Setya Novanto ke Airlangga Hartarto, Partai Golkar resmi bekoalisi dengan Partai Demokrat di Pilgub Jabar. Namun penentuan posisi Cagub maupun Cawagub belum diputuskan.
Dengan kedekatan duo DM tersebut, Partai Amanat Nasional (PAN) mempertimbangkan untuk keluar dari kesepakatan koalisi dengan Gerindra dan PKS untuk Pilgub Jabar. Bahkan, Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan mengaku akan segera bertemu Deddy Mizwar guna membahas finalisasi pesta demokrasi di Jabar.
"Jadi saya mau jumpa dengan Deddy Mizwar dulu, sebelum tanggal 8 Januari 2018," jelas Zulkifli seperti dikutip dari Antara, Selasa (2/1).
Terlebih pada Jumat 29 Desember silam, Zulkifli menyebut partainya masih ingin mengusung Deddy Mizwar. Bahkan, jika nantinya mantap memilih Deddy, ia memastikan dukungan PAN tanpa syarat.
"Kalau saya, saya koalisi tanpa syarat, asalkan Deddy bersumpah kerja bagus dan bersungguh-sungguh demi Jabar. Saya tidak meminta wakil, namun hanya meminta sehari dalam seminggu keliling Jabar bersama saya," jelasnya.
Sosok yang juga menjabat sebagai Ketua MPR itu memaparkan, mulanya Deddy Mizwar juga mendapat dukungan dari Gerindra dan PKS, rekan koalisinya. Namun, karena ada sejumlah persoalan, hubungan Deddy dengan kedua partai itu pun renggang.
Sedangkan sebagai partai yang masuk tiga besar Pemilu 2014, Gerindra merasa tidak mendapatkan posisi di Pilgub Jabar lantaran Deddy adalah kader Partai Demokrat dan Syaikhu dari PKS.
"Oleh karena itu, akhirnya agar dapat Gerindra jadinya mengusung Sudrajat. Dan PKS karena sudah koalisi lama setuju Sudrajat-Syaikhu," katanya.
Sebelumnya, pada Minggu 24 Desember lalu, Gerindra, PKS dan PAN memastikan akan berkoalisi untuk lima pilgub pada Pilkada serentak 2018. Kelima wilayah itu ialah, Jabar, Jateng, Sumut, Maluku Utara dan Kalimantan Timur. Adapun paket Gerindra dan PKS untuk Pilgub Jabar ialah Mayjen (Purn) Sudrajat dan Syaikhu.
Adapun di tataran legislatif Jabar, PDIP memiliki 20 kursi dan bisa mengusung calon sendiri. Sedangkan Golkar 17 kursi dan Demokrat 12 kursi, Gerindra 11 kursi, PAN 4 kursi, PKB 7 kursi, PPP 9 kursi dan Nasdem 5 kursi di DPRD Jabar.